ANALISIS DAYA SAING BIDANG PERIKANAN BUDIDAYA TAMBAK DI PROVINSI JAWA BARAT

Abstract

ABSTRAK Melda Nurul Winda Sari (Dibimbing oleh : Asep Agus Handaka Suryana, Achmad Rizal, dan Atikah Nurhayati) 2021. Analisis Daya Saing Bidang Perikanan Budidaya Tambak di Provinsi Jawa Barat. Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu sentra tambak yang ada di Indonesia yang memberikan kontribusi bagi perikanan tambak nasional, pada tahun 2019 produksi budidaya tambak di Provinsi Jawa Barat mencapai 391.572,892 ribu ton per tahun. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis daya saing dan tren perkembangan perikanan budiaya tambak Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2020 – September 2021. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah literature survey untuk mengetahui daya saing dan tren perkembangan budidaya tambak di 27 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat. Setelah data diolah maka data akan dianalisis secara deskriptif. Data primer berupa pendapat ahli (expert judgement) terdiri dari 20 orang mengenai proporsi daya saing perikanan budidaya tambak. Data sekunder berupa data statistik Perikanan Budidaya Tambak pada tahun 2004 -2019 Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan lima indikator utama yaitu sumber daya manusia, fasilitas, sarana dan prasarana, produksi, dan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa profil daya saing perikanan budidaya tambak pada tahun 2019 di Provinsi Jawa Barat dengan peringkat pertama daya saing sangat tinggi ditempati oleh Kabupaten Indramayu, peringkat kedua daya saing sangat tinggi ditempati oleh Kabupaten Karawang, dan peringkat ketiga daya saing sangat tinggi ditempati oleh Kabupaten Cirebon. Tren perkembangan daya saing perikanan budidaya tambak di Provinsi Jawa Barat dari tahun 2004 – 2019 menggambarkan bahwa perkembangan budidaya tambak di Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat mengalami perubahan yang berfluktuatif. Saran yang diharapkan dari hasil penelitian ini diantaranya yaitu, Kabupaten/Kota yang memiliki nilai indikator utama yang tinggi harus dipertahankan sedangkan, Kabupaten/Kota yang memiliki nilai indikator yang rendah menjadu prioritas dalam pembangunan untuk meningkatkan daya saing perikanan budidaya tambak, dan melakukan penelitian lanjutan mengenai strategi kebijakan perikanan budidaya tambak diseluruh Provinsi Indonesia serta menciptakan budidaya tambak yang lestari, melakukan pengelolaan budidaya tambak yang terstruktur, dan memanfaatkan atau lebih mengeksplor sumber daya air payau yang tersedia.

Description

Keywords

Perikanan Budidaya Tambak, Daya Saing, Provinsi Jawa Barat

Citation

Collections