Perbandingan Anal Resting Pressure Dengan Luaran Pasca Pull-through Berdasarkan Skor Krickenbeck pada Penderita Hirschsprung di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung

Abstract

Latar Belakang: Penyakit Hirschsprung merupakan suatu kelainan kongenital yang dikarakteristikkan tidak adanya sel ganglion segmen usus distal dan menjadi penyebab obstruksi fungsional paling sering pada kelompok usia anak-anak. Pull-through merupakan tindakan definitif untuk terapi Penyakit Hirschsprung dengan membuang segmen aganglionik usus dengan tujuan pasien dapat defekasi spontan. Beberapa pasien berlanjut mengalami gejala obstruktif dan / atau inkontinensia setelah pull-through. Evaluasi fungsi anorektal dapat dilakukan dengan pengukuran resting pressure di anus dan rektum distal menggunakan anorektal manometri. Luaran postoperatif pasca pull-through dinilai menggunakan skoring Krickenbeck. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi nilai anal resting pressure dan perbandingannya dengan luaran pasca pull-through berdasarkan skor Krickenbeck pada penderita Hirschsprung. Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan potong lintang pada 24 penderita Hirschsprung yang telah dilakukan pull-through dari tahun 2018 hingga 2022. Seluruh pasien dilakukan pemeriksaan anorektal manometri selanjutnya dilakukan pendataan tentang hasil pascabedah berdasarkan kuisioner Krickenbeck. Hasil: Rata-rata usia pasien saat dilakukan pull-through adalah 56 bulan (rentang 9-169 bulan). Anorektal manometri dilakukan pada 16 pasien laki-laki dan 8 pasien perempuan dengan lama waktu dari operasi ke penelitian rata-rata 20,5 bulan (rentang 3-54 bulan). Luaran pasca pull-through berdasarkan skor Krickenbeck didapatkan 3 pasien dengan buang air besar volunter (12,5%), 18 pasien dengan soiling (75%) dan 3 pasien dengan konstipasi (12,5%). Nilai rata-rata anal resting pressure pada pasien dengan buang air besar volunter adalah 47 mmHg dibandingkan 26,65 mmHg pada pasien soiling dan 72 mmHg pada pasien konstipasi, berdasarkan hasil anorektal manometri. Tidak ada perbedaan signifikan antara nilai anal resting pressure dan luaran pasca pull-through (p = 0,602). Kesimpulan: Nilai anal resting pressure tidak memiliki perbedaan secara signifikan terhadap luaran pasca pull-through berdasarkan skor Krickenbeck. Sebagian besar pasien dengan kontinensia yang buruk memiliki nilai anal resting pressure rendah.

Description

Keywords

Hirschsprung, pull-through, skor Krickenbeck

Citation