Kajian Water-Food Nexus pada Program Pencetakan Sawah Baru di DAS Waeapo Pulau Buru Provinsi Maluku Menggunakan Analisis Spasial Dinamis
dc.contributor.advisor | Dwi Rustam Kendarto | |
dc.contributor.advisor | Sophia Dwiratna Nur Perwitasari | |
dc.contributor.author | MUHAMAD AKBAR ANUGRAH | |
dc.date.accessioned | 2024-05-14T07:32:16Z | |
dc.date.available | 2024-05-14T07:32:16Z | |
dc.date.issued | 2021-04-23 | |
dc.description.abstract | Pemerintah Provinsi Maluku menanggapi peningkatan kebutuhan beras di Maluku dengan melakukan rencana perluasan lahan sawah baru. Lokasi rencana perluasan lahan sawah baru difokuskan di Kabupaten Buru dan Maluku Tengah. Rencana perluasan lahan sawah baru di Kabupaten Buru berpusat di Daerah Aliran Sungai (DAS) Waeapo dengan rencana perluasan sawah seluas 12.000 Ha. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rencana perubahan lahan menjadi sawah terhadap tingkat ketersediaan air, ketahanan pangan dan kemandirian pangan di DAS Waeapo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, dengan analisis ketersediaan air menggunakan model neraca air Mock, ketahanan dan kemandirian pangan didekati oleh aspek Pemenuhan Kebutuhan Energi (PKE), Pangsa Pengeluaran Pangan (PPP) dan tingkat kemandirian pangan terhadap komoditas yang dikonsumsi oleh komunitas masyarakat transmigran dan masyarakat adat di DAS Waeapo. Analisis rencana perubahan penggunaan lahan dengan klasifikasi citra satelit Sentinel-2A menggunakan metode random-forest (RF). Prediksi perubahan penggunaan lahan pada tahun 2028 dilakukan dengan metode cellular automata (CA) dan multi-layer perceptron (MLP) menggunakan MOLUSCE. Ketersediaan air di DAS Waeapo memiliki potensi surplus 1.217 juta m3/tahun. Pertanian merupakan pemanfaat terbanyak sebesar 14,03 juta m3/tahun. Ketahanan pangan DAS Waeapo berada pada tingkat tahan pangan dengan nilai PKE masyarakat transmigran 87-95% dan masyarakat adat 78-85%, serta nilai PPP masyarakat transmigran sebesar 11% dan masyarakat adat sebesar 53%. Kemandirian pangan DAS Waeapo berada pada tingkat mandiri pangan dengan nilai masyarakat transmigran sebesar 79,16% dan masyarakat adat sebesar 77,27%. Berdasarkan prediksi perubahan penggunaan lahan dan rencana perluasan lahan sawah, terjadi potensi peningkatan aliran permukaan maksimal sebesar 0,71% per tahun. Program perluasan sawah baru di DAS Waeapo berpotensi untuk dilaksanakan, dengan model pertanian terintegrasi, kebijakan pada lahan ulayat serta adanya peningkatan keterampilan bertani intensif pada masyarakat adat untuk menghindari potensi kemiskinan dan kurang pangan pada masyarakat adat. | |
dc.identifier.uri | https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/240120170007 | |
dc.subject | Perubahan Penggunaan Lahan | |
dc.subject | Perluasan Lahan Sawah Baru | |
dc.subject | Pemodelan Spasial Dinamis | |
dc.title | Kajian Water-Food Nexus pada Program Pencetakan Sawah Baru di DAS Waeapo Pulau Buru Provinsi Maluku Menggunakan Analisis Spasial Dinamis |
Files
Original bundle
1 - 5 of 12
No Thumbnail Available
- Name:
- S2-2021-240120170007-Cover.pdf
- Size:
- 14.97 MB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
- Name:
- S2-2021-240120170007-Abstrak.pdf
- Size:
- 14.62 MB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
- Name:
- S2-2021-240120170007-DaftarIsi.pdf
- Size:
- 14.62 MB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
- Name:
- S2-2021-240120170007-Bab1.pdf
- Size:
- 14.62 MB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
- Name:
- S2-2021-240120170007-Bab2.pdf
- Size:
- 14.62 MB
- Format:
- Adobe Portable Document Format