HUBUNGAN ANTARA TUMOR OCCUPANCY RATIO, JENIS TUMOR, LOKASI TUMOR DAN PENAMPANG TUMOR DENGAN GANGGUAN FUNGSI BERKEMIH PADA PASIEN DENGAN TUMOR INTRADURA EXTRAMEDULLA DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN

Abstract

Latar Belakang. Prevalensi dari tumor intradura extramedulla hanya 0.3/100.000 pasien pertahun. Tumor ini menyebabkan gangguan klinis berupa kelemahan motorik, ganggaun sensorik, gangguan fungsi berkemih dan defekasi. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan antara tumor occupancy ratio dan penampang tumor terhadap gangguan fungsi berkemih pada pasien dengan tumor intradura extramedulla. Hal ini sangat membantu untuk memperkirakan klinis yang akan terjadi sehingga dapat dilakukan penatalaksanaan lebih dini dan prognosis yang lebih baik. Metode. Dilakukan penelitian retrospektif antara Januari 2016 - Desember 2021. Data karakteristik dasar, lama keluhan, lokasi tumor, penampang tumor, tindakan reseksi tumor, dan tumor occupancy ratio dievaluasi dan dihubungkan dengan klinis gangguan fungsi berkemih pada pasien tumor intradura extramedulla menggunakan korelasi spearman/pearson dan analisis regresi linear multiple. Hasil. Didapatkan 34 sampel yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Dari analisis univariat didapatkan rata-rata umur pasien 44,9 tahun (44.9±13.4 tahun) dengan jenis kelamin terbanyak adalah perempuan (67.7%). Histopatologi terbanyak adalah meningioma (61.8%) dan schwannoma (35.3%) dengan lokasi tersering pada segmen thorakal (73.5%) kasus. Penampang tumor terbanyak pada sisi posterolateral dengan persentase 44.1% dan pada anterolateral 32.4%. Analisis bivariate didapatkan jenis kelamin, lama keluhan, dan jenis reseksi tumor tidak berkorelasi terhadap gangguan fungsi berkemih yang terjadi. Lokasi tumor (p=0.026), penampang tumor (p=0.008) dan tumor occupancy ratio (p=0.002, OR 5.846) berpengaruh secara signifikan terhadap gangguan gungsi berkemih. Analisis multivariate penampang tumor dan tumor occupancy ratio merupakan faktor yang simultan terhadap gangguan fungsi berkemih yang terjadi. Simpulan. Didapatkan adanya hubungan antara lokasi, penampang tumor dan tumor occupancy ratio. Klinis gangguan berkemih beresiko 5x jika kompresi tumor > 70%. Hal ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk tatalaksana sedini mungkin.

Description

Keywords

Tumor intradura extramedulla, tumor occupancy ratio, penampang tumor

Citation