Strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam Pengelolaan Wisata di Kabupaten Pangandaran Tahun 2020-2021

Abstract

Permasalahan di lapangan menunjukan bahwa strategi pengembangan dan penataan kawasan pariwisata yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran masih belum efektif. Hal tersebut di tunjukan melalui penataan wisata yang dilakukan lebih khususnya destinasi paling favorit wisatawan. Yang mana para pedagang kaki lima yang kini ada di zona inti telah dipindahkan ke bagian belakang, namun karena pemindahan pedagang tidak mengikuti jalur lintas wisatawan, maka interaksi para pedagang dengan wisatawan sulit terjadi. Di sisi lain, belum efektifinya strategi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran dapat di lihat dari kurangnya perhatian terhadap pengelolaan sampah di Kawasan wisata terutama saat musim libur. Untuk mengatasi permasalahan pengembangan pariwisata diperlukan Strategi oleh pemerintah melalui instansi terkait dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran yang lebih optimal dalam mengelola sektor pariwisata. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kaulitatif, dengan Teknik pengumpulan data melalui studi pustaka dan studi lapangan yang mencakup wawancara, observasi dan dokumentasi dengan para informan baik dari internal Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, pihak pengelolah tempat wisata, pengunjung tempat wisata, tokoh masyarakat, serta serta masyarakat yang ada di Kabupaten Panngandaran. Teknik analisis data dilakukan melalui pengumpulan data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa strategi Dinas Pariwisata dan Kabudayaan dalam pengelolaan wisata di Kabupaten Pangandaran tahun 2020-2021 masih belum efektif, hal ini dapat dilihat dari tiga dimensi berikut; (1) Strategi yang diterapkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam pengelolaan wisata di Kabupaten Pangandaran tahun 2020-2021 belum memenuhi indikator pertama yakni perumusan strategi. Hal ini didasarkan pada ketidaktahuan internal terkait dengan proses perumusan strategi yang dilakukan serta strategi yang disepakati internal yang diadopsi untuk diterapkan. (2) Strategi yang diterapkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam pengelolaan wisata di Kabupaten Pangandaran tahun 2020-2021 belum memenuhi indikator kedua yakni penerapan srategi. Hal ini dibuktikan dengan proses pelaksanaan yang tidak tearah yang dilakukan oleh dinas, kurangnya kesiapan pelaksana sehingga berdampak pada kurangnya dukungan masyarakat terhadap pelaksanaan strategi dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran. (3) Strategi yang diterapkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam pengelolaan wisata di Kabupaten Pangandaran tahun 2020-2021 belum memenuhi indikator ketiga yakni penilaian srategi. Hal ini dibuktikan dengan adanya ketidakselarasan pemehaman para pelaksana, kurang tegasnya pelaksana sehingga tidak sepenuhnya didukung oleh masyarakat.

Description

Keywords

Strategi, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Pengelolaan Wisata

Citation