PERBANDINGAN EKSPRESI CONNECTIVE TISSUE GROWTH FACTOR (CTGF) PADA PASIEN STRIKTUR URETRA AKIBAT INFEKSI DAN TRAUMA DENGAN MENGGUNAKAN METODE IHC DAN ELISA

Abstract

Pendahuluan. Penyakit striktur uretra memiliki angka morbiditas dan rekurensi yang tinggi. Patofisiologi dari striktur uretra adalah pembentukan jaringan fibrosis dan deposit kolagen di jaringan striktur. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa Connective Tissue Growth Factor (CTGF) memiliki peran penting pada pembentukan jaringan fibrosis pada berbagai macam jaringan dan organ. Pada penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan peningkatan ekspresi CTGF antara striktur akibat trauma dan infeksi Subyek dan Metodologi. Pada penelitian ini kita melakukan pengukuran CTGF pada 5 pasien striktur uretra akibat infeksi, 18 pasien striktur uretra akibat trauma. Pemeriksaan CTGF menggunakan metode Immunohistokimia (IHC) dan Enzymelinked Immunosorbent Assay (ELISA). Sebagai tambahan, kita juga membandingkan hasil pemeriksaan antara IHC dan ELISA. Analisa statistik menggunakan progran SPSS versi 22.0 Hasil Penelitian. Pada pemeriksaan ELISA, nilai CTGF meningkat secara signifikan pada pasien striktur uretra akibat trauma dibandingkan infeksi (5.294 ± 7.213 pg/dl vs 2.62 ± 2.156 pg/dl, p=0.002). Dari pemeriksaan ekspresi CTGF menggunakan metode IHC, didapatkan bahwa intensitas ekspresi CTGF pada kelompok trauma lebih kuat secara signifikan dibandingkan kelompok infeksi (p=0.041). Tidak didapatkan perbedaan yang signifikan hasil pemeriksaan antara ELISA dan IHC dalam pengukuran CTGF pada jaringan striktur uretra infeksi (p=1,000) dan uretra trauma (p=0.112) Kesimpulan. Ekspresi CTGF meningkat lebih tinggi pada pasien striktur uretra akibat trauma dibandingkan pasien striktur uretra akibat infeksi. Tidak didapatkan perbedaan yang signifikan antara pemeriksaan ELISA dan IHC Kata Kunci: Striktur Uretra, CTGF, IHC, ELISA

Description

Keywords

Striktur Uretra, CTGF, IHC

Citation