Pengaruh Risiko Sistematis Yang Diukur Menggunakan Accounting Beta Terhadap Tingkat Underpricing Pada Saat IPO di Bursa Efek Indonesia 2009 - 2013

Abstract

Underpricing merupakan kondisi dimana harga IPO lebih rendah dibandingkan dengan harga di pasar sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari Risiko Sistematik yang diukur menggunakan Accounting Beta terhadap Tingkat Underpricing dengan Ukuran Perusahaan, Financial Leverage, Kondisi Pasar Bearish dan Bullish, dan Tujuan Pengunaan Dana Investasi sebagai variabel kontrol pada saat IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2009-2013. Dalam kasus perusahaan IPO, beta pasar tidak dapat menjadi proxy risiko karena keterbatasan data yang terkait dengan perusahaan. Maka accounting beta sebagai ukuran dari risiko sistematik dapat menjadi proxy yang menandakan besarnya risiko individu perusahaan ketika memasuki mekanisme IPO, sedangkan tingkat underpricing mengindikasikan ketidakpastian harga saham perusahaan di pasar sekunder. Semakin besar risiko sistematik yang diukur dengan accounting beta, semakin besar pula tingkat ketidakpastian yang akan terjadi dalam mekanisme IPO, yang berarti semakin besar pula tingkat underpricing dari saham perdana tersebut. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan IPO yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013 dengan mengambil sampel sebanyak 51 perusahaan. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa accounting beta berpengaruh positif yang tidak signifikan terhadap tingkat underpricing saham perdana dengan tingkat signifikansi sebesar 5%. Dengan koefisien regresi yang bernilai positif, accounting beta dapat digunakan sebagai ukuran dari risiko perusahaan yang memasuki pasar IPO. - Underpricing is a condition in which the IPO price is lower than the secondary market price. This study aims to determine whether there is effect of Systematic Risk measured by Beta Accounting against Underpricing Level with Firm Size, Financial Leverage, Bearish & Bullish Market Conditions, and Invesment Purpose of IPO Fund as control variables at the time on the Indonesia Stock Exchange (IDX) IPO from 2009 to 2013. In case of IPO firms, the market beta cannot be a risk proxy because of data limitations associated with private f Then the accounting beta as a systematic risk measurement can be the proxy that indicates the magnitude of individual companies risk when entering the IPO mechanism, while underpricing level indicated the uncertainty of the firm’s stock price in secondary market. The greater the systematic risk, represented by accounting beta, the greater the uncertainty in IPO’s setting, therefore the greater the underpricing level of a new share. This research was conducted at the IPO companies which listed on the Indonesia Stock Exchange in 2009-2013 by taking sample of 51 companies. Partial results of the study indicate that accounting beta has no significantly positive effect on the IPO underpricing level with 5% significance level. With the positive regression coefficient, accounting beta can be used as a risk measurement for companies which entering the IPO market.

Description

Keywords

Underpricing, Accounting Beta, Risiko Sistematik

Citation

Collections