Sistem Produksi Pasca Landreform (Studi Kasus Dusun Kulon Bambang Desa Sumberhurip Kecamatan Doko Kabupaten Blitar)

dc.contributor.advisorM. Gunardi Judawinata
dc.contributor.advisorTidak ada Data Dosen
dc.contributor.authorHAIDAR ADI MULYA
dc.date.accessioned2024-05-17T02:54:23Z
dc.date.available2024-05-17T02:54:23Z
dc.date.issued2009
dc.description.abstractABSTRAK Haidar Adi Mulya, 2014. Sistem Produksi Pasca Landreform (Studi Kasus Dusun Kulon Bambang Desa Sumberurip Kecamatan Doko Kabupaten Blitar). Dibawah bimbingan M. Gunardi Judawinata. Ir. D.E.A Penelitian ini merupakan studi kasus dari fenomena keberhasilan Landreformdilakukan oleh Petani yang tergabung di Organisasi Petani Lokal Pawartaku dengan melakukan reklaming lahan seluas 280 Ha yang dibagikan kepada 531 Kepala Keluarga.Landreform melalui redistribusi tanah kini memasuki masa pasca pembagian tanah dengan fokus mengelola tanah dan meningkatkan pendapatan.Penelitian ini memiliki tujuan mendekripsikan dan menganalisa sosial ekonomi petani, usaha petani dalam mengelola tanahnya dan kontribusi pendapatan petani pasca redistibusi tanah. Penelitian ini dilakukan di Dusun Kulon Bambang Desa Sumberhurip Kecamatan Doko selama bulan Januari-Febuari 2014. Dengan menggunakan desain penelitian Kulitatif dengan teknik penelitian studi kasus. Teknik Triangulasi pengumpulan data berupa Observasi partisipatif, Wawancara secara mendalam, dan Studi literartur. Informan penelitian ini ditentukan dengan teknik Purposive. Hasil Penelitian menunjukan (i) Dari kriteria pembagian tanah A sampai D dilihat berdasarkan demografi pada usia A sampai D termasuk dalam usia produktif perbedaan pada tingkat pendidikan Kriteria B dan C yang mayoritas anggota berasal pawartaku beranggotakan orang persil yaitu orang kelas terendah dalam sistem agraria perkebunan merupakan para pemetik teh dan cengkeh memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah dibandingkan A merupakan pemimpin petani dan D kader muda yang dipersiapkan untuk regenerasi petani Kulon Bambang. (ii) Secara individu petani mengupayakan terpenuhinya usaha tani meliputi modal, tenaga kerja, cara menanam dan pemasaran sedangkan untuk meningkat produktivitas organisasi tani memfokuskan sarana-sarana pendukung seperti membuat pusat pendidikan, sistem simpan pinjam petani (Credit Union) yang dikelola secara kolektif. (iii) Petani yang memiliki lahan 1- 2 Hektar pendapatan terbesar bersumber usaha tani sedangkan kurang dari 0.3 Hektar pendapatan terbesar bersumber non usaha tani. Kata Kunci :Petani, Landreform, Pengelolaan Tanah, Pendapatan
dc.identifier.urihttps://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/150610090151
dc.subjectPetani
dc.subjectLandreform
dc.subjectPengelolaan Tanah
dc.titleSistem Produksi Pasca Landreform (Studi Kasus Dusun Kulon Bambang Desa Sumberhurip Kecamatan Doko Kabupaten Blitar)

Files

Collections