HUBUNGAN PEMERINTAH DENGAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENERAPAN GREEN POLITICS (Studi pada Kementerian Lingkungan Hidup Kehutananan RI dan WWF Indonesia)
No Thumbnail Available
Date
2023-08-09
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Isu lingkungan diperparah dengan adanya eksploitasi alam besar-besaran
seperti terdegradasi lahan pertanian yang menciptakan kerusakan lingkungan di
Indonesia. Sebagai respon dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Lingkungan
Hidup Kehutanan RI semakin berkolaborasi dengan publik untuk solusi atas
tantangan ini. Penelitian ini berfokus pada LSM WWF Indonesia untuk melihat
kolaborasi antara KLHK dengan berbagai kegiatan kolaboratif dengan melihat aspek
orientasi isu, kebijakan, organisasional dan finansial. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif serta menggunakan teori Gaffar dan
Riker yang bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan mengenai Hubungan
Pemerintah Dengan LSM Dalam Penerapan Green Politics. Teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wawancara, Observasi, dokumentasi
dan Studi Pustaka. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan: pertama dalam aspek
orientasi isu oleh KLHK dan WWF Indonesia mengambil sikap dan tindakan dengan
dibentuknya program Switch Asia local harvest dari tejadinya kegagalan kebijakan
pemerintah sebelumnya yaitu Food Estate yang dirasa menjadi pilihan solusi untuk
bertransformasi kepada sistem pangan yang lebih bijak. Kedua dalam aspek kebijakan
oleh KLHK dan WWF Indonesia dalam penentuan kebijakan pemerintah dilakukan
workshop pada forum yang melibatkan pemangku kepentingan, akademisi,
pemerintah dan organisasi sipil yang menghasilkan roadmap pangan Indonesia 2020-
2024. Ketiga dalam aspek organisasional oleh KLHK dan WWF Indonesia
melibatkan kementerian/lembaga dan NGO Lingkungan yang dihadiri 196 peserta
yang merupakan pemangku kepentingan. Keempat dalam aspek finansial KLHK dan
WWF Indonesia belum diwujudkan dalam pendanaan program Switch Asia Local
Harvest karena 80% didanai melalui hibah Uni Eropa. Sehingga, diperlukan membuat
mekanisme, termasuk insentif dan disinsentif finansial untuk memfasilitasi program
Switch Asia Local Harvest yang digagas WWF Indonesia baik itu dalam pembiayaan
dan penerapan praktik pangan berkelanjutan. Model hubungan kekuasaan antara
KLHK dan WWF Indonesia terjalin kolaboratif. WWF Indonesia berperan dalam
kolaborasi ini karena kemampuan mereka untuk menyampaikan isu-isu lingkungan.
Menurut penulis meskipun beraksi di ruang yang sama, kolaborasi Pemerintah dan
LSM diperlukan suatu kepercayaan antara Pemerintah dan LSM.
Description
Keywords
Ekploitasi Lingkungan, Lembaga Swadaya Masyarakat, Kolaborasi