KORELASI USIA KRONOLOGIS DENGAN AREA CERVICAL VERTEBRAE MATURATION (CVM) 2,3,4 MENGGUNAKAN RADIOGRAF SEFALOMETRI PADA SUBRAS DEUTRO-MELAYU

Abstract

Pendahuluan: Identifikasi usia pada individu remaja dalam berbagai kasus tindak pidana masih menemui banyak kesulitan. Penentuan usia menggunakan cervical vertebrae merupakan salah satu pendekatan ilmiah yang dapat dijadikan sebagai alternatif metode. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi usia kronologis dengan area cervical vertebrae maturation (CVM) 2,3,4 menggunakan radiograf sefalometri pada Subras Deutro-Melayu. Metode: Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa 96 radiograf sefalometri pasien berusia 9-20 tahun dari Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Padjdjaran. Sampel diambil dalam rentang tahun 2016-2018 menggunakan teknik purposive non-random sampling. Luas area cervical vertebrae diukur menggunakan aplikasi Fiji Imagej dengan plugin Morphological Segmentation dalam satuan mm2. Hasil pengukuran dianalisa dengan intraclass correlation dan uji korelasi pearson. Hasil: Luas area cervical vertebrae maturation (C2,C3,C4) dengan usia kronologis menunjukkan tingkat korelasi yang sangat kuat. Koefisien korelasi (r) CVM 2 = 0,959, CVM 3 = 0,968 , dan CVM 4 = 0,966. Pembahasan: Pola pertambahan luas cervical vertebrae cenderung meningkat pada usia 9-17 tahun dan cenderung mendatar pada usia 17-20 tahun. Hal ini terjadi karena pada usia 9-17 merupakan masa pubertas sehingga terjadi peningkatan aktivitas hormon yang mengakibatkan pesatnya pertumbuhan cervical vertebrae. Setelah selesai masa pubertas tingkat pertumbuhannya sedikit. Simpulan: Penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat korelasi yang sangat kuat antara usia kronologis dengan area cervical vertebrae maturation (CVM 2,3,4) pada Subras Deutro-melayu.

Description

Keywords

Usia Kronologis, Cervical Vertebrae Maturation, Identifikasi Usia

Citation