Otoritas Ketua Adat Dalam Melestarikan Singkong di Kampung Cireundeu
No Thumbnail Available
Date
2019-11-19
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Perwujudan pengaruh seorang pemimpin dapat berlangsung secara efektif apabila memiliki kekuasaan, wewenang atau otoritas. Penelitian ini membahas adanya otoritas ketua adat di Kampung Cireundeu dalam melestarikan singkong dengan diberikannya sanksi bagi yang tidak makan nasi singkong. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif, penentuan informan secara snowball sampling dan keyperson, dan dilakukan pengumpulan data melalui metode observasi, wawancara, serta studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelestarian singkong dipengaruhi karena adanya otoritas ketua adat. Ketua adat di Cireundeu terbentuk oleh otoritas tradisional dan otoritas kharismatik. Singkong dianggap sebagai sumber kehidupan dan simbol kemerdekaan bagi warga adat dari sulitnya mendapatkan beras akibat Belanda. Dalam proses menanam dan memanen singkong pun dilakukan ritual terlebih dahulu. Bagi warga adat yang memakan makanan berbahan dasar beras, maka akan dikenakan sanksi sosial. Apabila ada warga adat yang akan pindah makan dari nasi singkong ke nasi beras, akan dilakukan ritual adat dengan maksud agar yang masuk ke dalam perut tidak menjadi sebuah penyakit.
Kata Kunci: Otoritas, Singkong, Aturan Adat.
Description
Keywords
Otoritas, Singkong, Aturan Adat