SENYAWA FENOLIK DARI TUMBUHAN KEROKOT (Lygodium microphyllum) DAN AKTIVITAS ANTI JAMURNYA TERHADAP Candida albicans DAN Aspergillus niger
No Thumbnail Available
Date
2017-07-12
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Tumbuhan Kerokot (Lygodium microphyllum) merupakan salah satu tumbuhan dari divisi pteridophyta (tumbuhan paku) yang termasuk tumbuhan invasif yang merugikan atau dianggap sebagai tumbuhan pengganggu atau gulma. Penelitian tentang tumbuhan L. microphyllum hingga saat ini terkait kandungan kimiawi dan aktivitas farmakologinya sangat terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah mengisolasi senyawa fenolik yang memiliki aktivitas antijamur terhadap Candida albicans dan Aspergillus niger. Tahap isolasi dilakukan dengan ekstraksi terhadap tumbuhan L. micropyhllum menggunakan pelarut metanol hingga diperoleh ekstrak pekat metanol dan dilanjutkan partisi dengan pelarut n-heksana, etil asetat dan n-butanol hingga diperoleh ekstrak pekatnya, hasil fraksionasi kemudian dipisahkan dan dimurnikan dengan berbagai teknik kromatografi hingga diperoleh senyawa 1-8. Senyawa 1-8 diidentifikasi dan ditetapkan struktur kimianya menggunakan metode spektroskopi dan perbandingan data NMR dari penelitian sebelumnya dan ditetapkan sebagai satu senyawa baru 9-hidroksi-5-metoksi-3-metilnafto(2,3c)furan-1(3H)-on (1), dan senyawa yang telah dikenal, kaempferol (2), quercetin (3), quersetin 3-O-β-D-glukopiranosida (4), akasentin (5), kaempferol-3-O-β-D-glukopiranosida (7), isorhamnetin 3-O-β-D-glukopiranosida (8) dan 6-hidroksi-2-isopropil-7-metil-1,4-naftokuinon (6). Senyawa 1-8 di dievaluasi sifat antijamurnya terhadap Candida albicans dan Aspergillus niger dengan metode mikrodilusi. Senyawa (4) menunjukkan aktivitas antijamur tertinggi dengan nilai KHM terhadap C. albicans dan A. niger yakni 15,00 ppm dan 15,64 ppm., sedangkan nilai KHM senyawa 1-3 dan 5-8 adalah >50 ppm terhadap jamur C. albicans dan A. niger (lemah). Aktivitas antijamur dari senyawa fenolik dipengaruhi oleh jumlah gugus hidroksi dan gula yang dapat meningkatkan aktivitas antijamur, sedangkan adanya gugus metoksi justru menurunkan aktititas atijamur.
Description
Keywords
Lygodium microphyllum, antijamur, Candida albicans