DAYA ATRAKTAN BEBERAPA SUMBER PROTEIN TERHADAP TANGKAPAN LALAT DI KAWASAN URBAN
No Thumbnail Available
Date
2020-12-13
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Lalat merupakan salah satu hama urban yang keberadaannya meresahkan manusia. Aspek kehidupan yang terganggu oleh keberadaan lalat yaitu, mengurangi nilai estetika, mengontaminasi makanan, dan menjadi pembawa patogen. Patogen yang dapat dibawa lalat diantaranya adalah Salmonella sp., virus hepatitis, Penicillium corylophilum, dan Staphylococcus aureus. Oleh karena itu, populasi lalat perlu dikendalikan. Pemasangan perangkap dengan umpan berupa atraktan merupakan salah satu komponen pengendalian lalat yang dapat dilakukan dengan aman dan mudah. Agar lalat tertarik, atraktan memerlukan unsur esensial berupa protein yang berperan dalam perkembangan dan pertumbuhannya secara optimal. Ikan diketahui merupakan sumber protein hewani yang mudah untuk didapatkan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kemampuan beberapa sumber protein (ikan kerapu, ikan tongkol, ikan bandeng, ikan kembung) dalam menarik lalat dan mengetahui kemampuan beberapa sumber protein (ikan kerapu, ikan tongkol, ikan bandeng, ikan kembung) dalam menarik berbagai spesies lalat di kawasan urban. Percobaan dilakukan pada bulan Februari-Maret 2020 di dua lokasi urban, yaitu kantin Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran dan pasar resik Jatinangor. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diuji yaitu, atraktan tepung ikan tongkol, tepung ikan bandeng, tepung ikan kembung, tepung ikan kerapu, madu sebagai pembanding dan air sebagai kontrol. Hasil percobaan menunjukkan bahwa jumlah tangkapan lalat tertinggi tidak diperoleh dari atraktan tepung ikan tongkol (12,5% di kantin dan 20% di pasar) yang memiliki kandungan protein paling tinggi (24 gr/kg). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tangkapan lalat terbanyak pada percobaan yang dilakukan di kantin terdapat pada perangkap dengan atraktan ikan kerapu (43,75%) yang mengandung 19 gr/kg protein, sedangkan hasil tangkapan lalat terbanyak di pasar terdapat pada perangkap dengan atraktan madu (63,07% Musca sp. dan 66,66% Chrysomya spp.). Atraktan sumber protein yang dibandingkan mampu menarik beberapa spesies lalat yang berbeda, yaitu Musca sp. dan Chrysomya spp.
Description
Keywords
Chrysomya spp., ikan bandeng, ikan kembung