Perbedaan Lebar Interkaninus Rahang Bawah Pada Kelas I, II, dan III Dentoalveolar (Studi Institusional)

dc.contributor.advisorDeni Sumantri Latif
dc.contributor.advisorN. R. Yuliawati Zenab
dc.contributor.authorMOCH NOER YUSDICIO RACHMAN
dc.date.accessioned2024-11-25T02:04:19Z
dc.date.available2024-11-25T02:04:19Z
dc.date.issued2023-07-13
dc.description.abstractLatar Belakang: Maloklusi adalah suatu kondisi abnormal lengkung rahang atas dengan lengkung rahang bawah yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hubungan antara gigi, rahang dan otot disekitarnya sehingga menyebabkan gangguan fungsi mastikasi, artikulasi dan estetika. Sistem Klasifikasi Angle sering digunakan dalam penentuan maloklusi yang terbagi menjadi tiga kelas. Perawatan ortodonti diperlukan untuk mengembalikan fungsi dan susunan gigi kembali normal. Sebelum dilakukan perawatan ortodonti diperlukan foto intra dan ekstra oral, pemeriksaan foto radiologi, dan analisis model studi. Pengukuran lebar interkaninus rahang bawah merupakan salah satu pengukuran dalam analisis model studi yang digunakan untuk mengevaluasi lengkung gigi, diagnosis, rencana perawatan dan sebagai parameter dari lengkung gigi anterior rahang bawah. Metode: Penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif analitik dan pendekatan cross sectional. Pengukuran jarak interkaninus rahang bawah diukur dari cups tip gigi kaninus kemudian diukur jarak dari kaninus kanan dan kiri rahang bawah. Hasil rata-rata pengukuran dianalisis dengan uji ANAVA, syarat dari uji tersebut adalah berdistribusi normal dan varians homogen yang harus ditentukan terlebih dahulu. Hasil rata-rata pengukuran dianalisis dengan uji ANAVA, dilanjutkan uji post hoc dengan t-test independent. Hasil: Hasil analisis perbedaan jarak interkaninus rahang bawah antara Kelas I, Kelas II, dan Kelas III didapatkan hasil tidak signifikan (p-value 0,64). Uji post hoc untuk menganalisis perbedaan antara Kelas I dan Kelas II (p-value 0,75), analisis perbedaan antara Kelas I dan Kelas III (p-value 0,46), dan analisis perbedaan antara Kelas II dan Kelas III (p-value 0,35) yang menunjukkan hasil tidak signifikan. Simpulan: Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa lebar interkaninus rahang bawah pada Maloklusi Angle Kelas I, Kelas II, dan Kelas III memiliki perbedaan yang tidak signifikan.
dc.identifier.urihttps://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/160110190013
dc.subjectLebar Interkaninus
dc.subjectKlasifikasi Angle
dc.subjectMaloklusi
dc.titlePerbedaan Lebar Interkaninus Rahang Bawah Pada Kelas I, II, dan III Dentoalveolar (Studi Institusional)

Files

Original bundle
Now showing 1 - 5 of 12
No Thumbnail Available
Name:
S1-2023-160110190013-Cover.pdf
Size:
71.22 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S1-2023-160110190013-Abstrak.pdf
Size:
115.65 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S1-2023-160110190013-DaftarIsi.pdf
Size:
171.42 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S1-2023-160110190013-Bab1.pdf
Size:
216.69 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S1-2023-160110190013-Bab2.pdf
Size:
346.41 KB
Format:
Adobe Portable Document Format