Pengaruh konsentrasi glisin terhadap pembentukan vaterit CaCO3 dari kapur alam Padalarang dengan metode fine bubbling
No Thumbnail Available
Date
2023-07-11
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Pendahuluan: Kalsium karbonat (CaCO3) adalah salah satu mineral yang melimpah di bumi dan umum digunakan di industri. Kalsium karbonat pada fasa vaterit dapat digunakan dalam aplikasi dan kosmetik, produk kebersihan pribadi, agen abrasif, regenerasi tulang serta dalam bahan pengisi dan industri makanan. Salah satu faktor yang memengaruhi membentukan vaterit yaitu adanya peran zat aditif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh konsentrasi aditif glisin terhadap pembentukan vaterit CaCO3 dari kapur alam Padalarang dengan metode fine bubbling. Metode: Kapur alam diubah menjadi CaO kemudian diubah menjadi Ca(OH)2. Ca(OH)2 dilarutkan kedalam larutan glisin dalam berbagai variasi konsentrasi (0,04M, 0,06 M, dan 0,08 M) pada pelarut 100% air dan 5% air 95% metanol. Suspensi Ca(OH)2 dikarbonasi menggunakan fine bubble CO2 selama 2 jam untuk menghasilkan bubuk CaCO3. Bubuk CaCO3 yang dihasilkan diuji dengan FTIR (Fourier Transform-Infra Red) dan PSA (Particle Size Analyzer). Hasil: Uji FTIR didapatkan bilangan gelombang fasa kalsit (644, 711, 871, 874, 1390, 1391, dan 1794 cm-1), vaterit (744, 848, 1084, 1397 dan 2508 cm-1), aragonit (854 dan 1082 cm-1), dan ACC (1393 dan 1404 cm-1) pada berbagai konsentrasi glisin yang digunakan. Uji PSA didapatkan ukuran partikel terkecil 103,7 nm dan terbesar 124,2 nm. Simpulan: Konsentrasi glisin berpengaruh dalam pembentukan vaterit dengan metode fine bubble. Ukuran partikel paling kecil didapatkan pada variasi glisin 0,04 M dan ukuran partikel yang terbentuk berpotensi untuk digunakan sebagai drug carrier oral nanopartikel.
Description
Keywords
Kasium karbonat, glisin, vaterit