Mitigasi Bencana Berbasis Kearifan Lokal dalam Budidaya Pertanian pada Lahan Pegunungan
No Thumbnail Available
Date
2022-04-13
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
ABSTRAK
SAMUEL LANTIP WICAKSONO. 2021. Mitigasi Bencana Berbasis Kearifan Lokal dalam Budidaya Pertanian pada Lahan Pegunungan (Studi Kasus di Kampung Adat Cikondang, Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan). Di bawah bimbingan M. GUNARDI JUDAWINATA.
Pertanian pada dataran tinggi di Indonesia memiliki potensi yang tinggi. Pertanian pada dataran tinggi yang berada di kawasan Daerah Aliran Sungai harus mengikuti pedoman berbudidaya pertanian pada lahan pegunungan. Hal ini bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan Daerah Aliran Sungai dan sebagai bentuk dari pencegahan bencana longsor dan erosi di bagian hulu DAS. Kecamatan Pangalengan memiliki potensi budidaya pertanian yang tinggi namun memiliki ancaman bencana longsor dan erosi dan berada di DAS Citarum. Kampung Adat Cikondang yang berada di Kecamatan Pangalengan memiliki bentuk budidaya pertanian yang dipengaruhi oleh kearifan lokal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk budidaya pertanian di Kampung Adat Cikondang dan membuktikan kesesuaian bentuk budidaya pertanian dengan pedoman berbudidaya pertanian pada lahan pegunungan yang dikeluarkan oleh Kementrian Pertanian. Desain yang digunakan kualitatif dengan metode studi kasus. Kesimpulan penelitian ini adalah budidaya pertanian di Kampung Adat Cikondang memiliki kesesuaian dengan teknik budidaya secara umum dan juga dikombinasikan dengan adat istiadat yang berkembang di masyarakat. Selain itu bentuk budidaya pertanian di Kampung Adat Cikondang menggambarkan bahwa masyarakat adat Sunda selalu menjaga dan melestarikan lingkungan di tempat mereka berada. Budidaya pertanian Kampung Adat Cikondang menjadi salah satu bentu mitigasi bencana dalam sektor pertanian.
Kata Kunci : Pertanian Dataran Tinggi, Masyarakat Adat, Budidaya Pertanian, Mitigasi Bencana Pertanian
Description
Keywords
Pertanian Dataran Tinggi, Masyarakat Adat, Budidaya Pertanian