ANALISIS BAURAN PEMASARAN LAYANAN SMART BUILDING PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK

Abstract

Dua dekade ini industri telekomunikasi di Indonesia mengalami perkembangan yang ditandai dengan layanan komunikasi data dan internet yang tidak hanya dapat digunakan sebagai media komunikasi antara manusia, namun dapat digunakan untuk membuat gedung menjadi otomatis sehingga dapat meningkatkan nilai tambah gedung. Gedung yang dilengkapi teknologi yang memungkinkan fungsi pengatur suhu ruangan, listrik dan keamanan bekerja secara otomatis tersebut dinamakan Smart Building. Data dari BCI Asia menunjukkan bahwa pada tahun 2014 sampai dengan 2015 terdapat 2.158 gedung perkantoran, hotel dan apartemen baru yang akan dibangun di Indonesia dengan jumlah terbanyak tedapat di Jakarta yaitu 622 gedung. Dengan estimasi biaya pembangunan layanan Smart Building untuk satu gedung adalah dua puluh milyar, Jakarta merupakan pasar yang potensial bagi bisnis Smart Building. Namun pasar yang potensial ini, masih belum dapat dimaksimalkan oleh PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Saat ini pengembang masih memiliki minat yang sedikit dalam menggunakan jasa layanan Smart Building. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengenai bauran pemasaran layanan Smart Building. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Bauran pemasaran layanan Smart Building di kaji dengan menggunakan teori bauran pemasaran jasadariBooms dan Bitner dan Al-Dmour. Dalam memasarkan produk di Industri Telekomunikasi, alat bauranpemasaranjasa yangdigunakan adalah produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, danbukti fisik. Ketujuh elemen tersebut merupakan unsur yang dibutuhkan untuk menciptakan bauran pemasaran dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan yaitu laba. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap informan penelitian yang telah dipilih sesuai dengan kriteria yang ditentukan yaitu terdiri dari manajemen PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, pelanggan yang diwakili oleh PT. Jakarta Land, dan kompetitor yang diwakili oleh PT. Azbil. Untuk validitas data digunakan metodde triangulasi sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bauran pemasaran layanan Smart Buildingbelum diterapkan secara maksimal khususnya revenue sharing, optimalisasi kantor cabang, publisitas, tingkat respon tenaga pemasar dan petugas pengiriman layanan dan standar opersional layanan Smart Building. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan sebaiknya perusahaan memperbaiki proses bisnis internal terkait revenue sharing, optimalisasi kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia sehingga dapat menjadi representative office untuk layanan Smart Building, melakukan publisitas dalam bentuk advertorial di media cetak, meningkatkan respon tenaga pemasar dan petugas pengiriman layanan dan segera membuat standar opersional layanan Smart Building.

Description

Keywords

BAURAN PEMASARAN, Tidak ada keyword, Tidak ada keyword

Citation