ANALISIS KERENTANAN HABITAT PESISIR AKIBAT AKTIVITAS PARIWISATA DI PULAU PRAMUKA KEPULAUAN SERIBU JAKARTA

Abstract

Aktivitas pariwisata memiliki dampak negatif terhadap habitat pesisir di Pulau Pramuka yang menyebabkan kerentanan terhadap terumbu karang dan lamun. Pulau Pramuka merupakan pusat administratif Kepulauan Seribu dan merupakan kawasan pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memetakan zonasi habitat pesisir yang rentan akibat aktivitas pariwisata. Metode yang digunakan adalah survei dan mengumpulkan data sekunder. Pengolahan data menggunakan model Habitat Risk Assessment yang berisi data spasial ekosistem terumbu karang dan lamun serta aktivitas pariwisata yang disebut sebagai stressor (diving, snorkeling, dan fishing). Pemodelan spasial menunjukkan bahwa semua kawasan habitat terumbu karang dan lamun di Pulau Pramuka berada pada tingkat kerentanan sedang sampai tinggi dengan indeks kerentanan antara 1.79 – 4.24 untuk terumbu karang dan indeks kerentanan antara 1.22 – 3.01 untuk lamun. Tingkat kerentanan habitat paling tinggi berada pada daerah bagian utara Pulau Pramuka. Hasil perhitungan Euclidean menunjukkan bahwa aktivitas diving dan snorkeling memberikan dampak paling tinggi terhadap habitat terumbu karang dan aktivitas snorkeling memberikan dampak paling tinggi terhadap habitat lamun di Pulau Pramuka.

Description

Keywords

Pulau Pramuka, Terumbu Karang, Lamun

Citation