KARAKTERISASI DAN KONTRIBUSI BAKTERI PELARUT FOSFAT TERHADAP EFISIENSI PEMUPUKAN BATUAN FOSFAT PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) DAN KANDUNGAN P ULTISOLS KENTRONG

Abstract

Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) memiliki potensi untuk meningkatkan kelarutan dan ketersediaan fosfat pada tanaman. Mekanisme mineralisasi fosfat oleh BPF dapat melalui enzim fosfatase dan asam organik yang dihasilkan oleh BPF. Penelitian ini mengkaji pemanfaatan BPF untuk meningkatkan serapan fosfat pada tanaman jagung dan P-tersedia pada Ultisols Kentrong. Penelitian ini dilaksanakan empat tahap penelitian diantaranya tahap 1 Isolasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) Indigenous Ultisols Kentrong, Lebak, Provinsi Banten. Tahap 2 Isolat BPF yang telah diisolasi dilakukan penyeleksian tiga BPF potensial dengan cara menganalisis beberapa faktor diantaranya adalah analisis enzim fosfatase, hormon tumbuh IAA, produksi asam organik, P-Terlarut, Uji Hayati pada tanaman Jagung. Tahap 3 analisis kompatibilitas yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan BPF dijadikan konsorsium. Tahap 4 dilakukan uji percobaan rumah kaca untuk mengetahui kemampuan konsorsium Indigenous Ultisols Kentrong dan konsorsium eksogenous terhadap efisiensi pemupukan batuan fosfat pada tanaman jagung. Hasil isolasi bakteri Ultisols Kentrong terdapat 4 isolat BPF yaitu PDS 1, PDS 2, KCG 1 dan UJ 4. Hasil analisis pada tahap 2 terdapat tiga isolat potensial yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman jagung diantaranya PDS 1, PDS 2 dan UJ 4. Hasil analisis pada tahap 3 BPF indigenous Ultisols Kentrong dan eksogenous masing-masing isolat bersifat kompatibel dan mampu dijadikan dalam bentuk konsorsium. Pada tahap 4 hasil analisis menunjukkan perlakuan konsorsium BPF belum mampu mengefisiensikan penggunaan pupuk batuan fosfat, hal tersebut dapat dilihat dengan pertumbuhan tanaman, nilai serapan total dan P-tersedia pada tanah yang lebih kecil dibandingkan perlakuan pemupukan P dengan SP-36.

Description

Keywords

Bakteri Pelarut Fosfat (BPF), Batuan Fosfat, Ultisols

Citation

Collections