Analisis Pasar Mangga Gedong Gincu Dengan Pendekatan S-C-P (Structure-Conduct-Performance)

Abstract

ABSTRAK INAYATUL FURQONI, 2014. Analisis Pasar Mangga Gedong Gincu (Mangifera indica L.) Dengan Pendekatan S-C-P (Structure-Conduct-Performance). (Studi Kasus di Desa Lobener, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Propinsi Jawa Barat). Di bawah bimbingan YAYAT SUKAYAT. Mangga gedong gincu adalah salah satu varietas mangga unggulan untuk tujuan ekspor. Keadaan pemasaran mangga gedong gincu di sentra produsen dihadapkan pada beberapa kendala seperti ketidakseimbangan jumlah penjual dan pembeli dan adanya sistem tebasan yang membuat posisi tawar petani menjadi sangat rendah dalam proses pembentukan harga. Hal-hal tersebut membuat pemasaran mangga gedong gincu dinilai belum efisien. Untuk mengetahui masalah ketidakefisienan tersebut dilakukan penelitian dengan pendekatan S-C-P (Structure, Conduct, Performance) atau struktur, perilaku, dan kinerja pasar, sehingga diketahui gambaran secara menyeluruh mengenai sistem pemasaran mangga gedong gincu. Penelitian ini dilakukan di Desa Lobener, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Propinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan teknik penelitian menggunakan metode penelusuran. Hasil peneltian menunjukkan bahwa dalam pemasaran mangga gedong gincu lembaga pemasaran yang terlibat cukup banyak antara lain pengumpul, bandar, eksportir, grosir, dan pengecer. Struktur pasar yang terjadi umumnya berbentuk pasar persaingan tidak sempurna (oligopsoni). Hal ini disebabkan adanya ikatan berupa pemberian modal yang mengharuskan pelaku pemasaran menjual kepada pelaku pemasaran tertentu. Perilaku pelaku pemasaran membedakan pasar mangga gedong gincu berdasarkan tiga jenis kualitas mangga gedong gincu yaitu; mangga gedong gincu super A untuk pasar ekspor, mangga gedong gincu super B untuk pasar swalayan, dan mangga gedong gincu PL untuk pasar lokal. Sedangkan untuk kinerja pasar masih belum efisien di mana hanya pasar mangga gedong gincu PL untuk pasar lokal yang memiliki marjin yang paling rendah yaitu sebesar 32,49%. Sedangkan untuk mangga gedong gincu super A memiliki nilai farmer’s share yang lebih besar dari 50% yaitu 66,67%. Hal ini berkaitan dengan pendeknya rantai pemasaran yang terjadi. Dari beberapa hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran mangga gedong gincu di Desa Lobener belum efisien. Kata kunci: struktur, perilaku, kinerja pasar, mangga gedong gincu

Description

Keywords

Struktur, perilaku, Kinerja Pasar

Citation

Collections