Optimasi Ukuran Partikel, Kadar Air dan Waktu Reaksi Perlakuan Pendahuluan Ozonolisis Terhadap Produksi Bioetanol Tandan Kosong Kelapa Sawit
No Thumbnail Available
Date
2018-11-06
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Ozon adalah oksidan yang kuat dan reaktif terhadap lignin. Ozon dapat digunakan sebagai oksidan dalam proses perlakuan pendahuluan bahan lignoselulosa tanpa menghasilkan residu beracun atau memberikan perubahan struktural pada selulosa dan hemiselulosa selama proses ozonolisis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas ozon untuk delignifikasi tandan kosong kelapa sawit (TKKS). Pengaruh ukuran partikel mesh 20-60, kadar air 3050% dan waktu reaksi 30-60 menit serta interaksi mereka pada degradasi lignin, kadar holoselulosa dan konsentrasi gula pereduksi dianalisis menggunakan metode permukaan respon (RSM) dengan bantuan perangkat lunak Design Expert 10. Jumlah total variasi perlakuan ditentukan dengan Box Behnken. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa perlakuan pendahuluan ozonolisis pada TKKS merupakan metode yang efektif untuk mendelignifikasi lignin hingga 63,86% dan meningkatkan selulosa hingga 40,95. Proses perlakuan ozonolisis mampu mendegradasi lignin dan hemiselulosa tanpa merusak selulosa. Kondisi optimum degradasi lignin setelah proses perlakuan pendahuluan ozonolisis terjadi pada kondisi ukuran partikel mesh 40, kadar air 50% dan waktu reaksi 30 menit. Hidrolisis enzimatik pada TKKS yang telah diberikan perlakuan pendahuluan ozonolisis mampu meningkatkan konsentrasi gula pereduksi. Kondisi optimum konsentrasi gula pereduksi setelah proses perlakuan pendahuluan ozonolisis terjadi pada kondisi ukuran partikel mesh 40, kadar air 60% dan waktu reaksi 60 menit dengan konsentrasi gula pereduksi 0,59 g/L dan hasil (yield) sebanyak 34,77%. Ukuran partikel merupakan variabel bebas yang paling berpengaruh terhadap penelitian ini, ukuran partikel mesh 40 memberikan hasil yang optimum baik dalam degradasi lignin maupun konsentasi gula pereduksi. Konsentrasi etanol dari sampel dengan konsentrasi gula pereduksi tertinggi diperoleh sebanyak 0,46 g/g pada waktu fermentasi 6 jam.
Description
Keywords
bioetanol, degradasi lignin, hidrolisis enzimatik