ANALISIS KOMPONEN KARAKTERISTIK PASIEN, HIPODENSITAS PERIVENTRIKULER DAN KEJANG SEBELUM PEMASANGAN SHUNT PADA PASIEN HIDROSEFALUS ANAK
dc.contributor.advisor | Tidak ada Data Dosen | |
dc.contributor.advisor | Tidak ada Data Dosen | |
dc.contributor.author | DANNY HALIM | |
dc.date.accessioned | 2024-09-02T03:12:09Z | |
dc.date.available | 2024-09-02T03:12:09Z | |
dc.date.issued | 2024-01-09 | |
dc.description.abstract | Pendahuluan: Kejang adalah salah satu masalah utama pada pasien hidrosefalus anak. Besarnya jumlah pasien hidrosefalus anak yang mengalami kejang pasca pemasangan shunt mendasari hipotesis yang menduga bahwa kejadian kejang pada pasien ini berhubungan dengan prosedur pemasangan shunt atau keberadaan shunt secara intrakranial. Hipotesis yang sama tidak dapat menjelaskan kejadian kejang pada pasien hidrosefalus anak yang belum menjalani operasi pemasangan shunt. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi komponen karakteristik, gambaran hipodensitas periventrikuler dan kejang sebelum pemasangan shunt pada pasien hidrosefalus anak. Metode: Penelitian ini adalah studi retrospektif yang melibatkan 334 pasien hidrosefalus anak, yang terdiri dari 147 pasien hidrosefalus anak yang memiliki riwayat kejang sebelum pemasangan shunt dan 187 pasien hidrosefalus anak yang tidak memiliki riwayat kejang sebelum pemasangan shunt. Sejumlah komponen karakteristik pasien dikumpulkan dari rekam medis, termasuk gender, usia, pediatric Glasgow Coma Scale (pGCS) saat masuk rumah sakit dan diagnosis. Hasil pencitraan CT scan pasien dievaluasi kembali untuk mengkonfirmasi diagnosis hidrosefalus dan menilai gambaran hipodensitas periventrikuler. Hasil: Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa insidensi kejang sebelum pemasangan shunt lebih tinggi secara signifikan pada pasien hidrosefalus anak yang berusia 1-5 tahun (63/113 (55%), p=0,0001), didiagnosis dengan hidrosefalus komunikans (97/163 (59%), p=0.0001) atau hidrosefalus infeksius (80/109 (73%), p=0,0001). Adanya hipodensitas periventrikuler berasosiasi secara signifikan dengan insidensi kejang sebelum pemasangan shunt (132/205 (64.3%), p=0,0001). Kesimpulan: Pasien hidrosefalus anak yang berusia 1-5 tahun, didiagnosis dengan hidrosefalus komunikans dan hidrosefalus infeksius, serta memiliki gambaran hipodensitas periventrikuler pada hasil pencitraan CT scan memiliki resiko tinggi untuk mengalami kejang sebelum dilakukannya operasi pemasangan shunt. | |
dc.identifier.uri | https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/130321170505 | |
dc.subject | Kejang sebelum operasi pemasangan shunt | |
dc.subject | pasien hidrosefalus anak | |
dc.subject | CT scan | |
dc.title | ANALISIS KOMPONEN KARAKTERISTIK PASIEN, HIPODENSITAS PERIVENTRIKULER DAN KEJANG SEBELUM PEMASANGAN SHUNT PADA PASIEN HIDROSEFALUS ANAK |
Files
Original bundle
1 - 5 of 12
No Thumbnail Available
- Name:
- SPESIALIS-2024-130321170505-Cover.pdf
- Size:
- 28 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
- Name:
- SPESIALIS-2024-130321170505-Abstrak.pdf
- Size:
- 248.45 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
- Name:
- SPESIALIS-2024-130321170505-DaftarIsi.pdf
- Size:
- 180.1 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
- Name:
- SPESIALIS-2024-130321170505-Bab1.pdf
- Size:
- 512.11 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
- Name:
- SPESIALIS-2024-130321170505-Bab2.pdf
- Size:
- 1.74 MB
- Format:
- Adobe Portable Document Format