IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBINAAN ANAK JALANAN DI DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG
Abstract
ABSTRAK
Skripsi ini merupakan hasil penelitian penulis mengenai Implementasi Program Pembinaan Anak Jalanan Di Dinas Sosial Kota Bandung. Penelitian ini dilatarbelakangi jumlah anak jalanan yang meningkat setiap tahunnya yang didominasi oleh anak jalanan yang berkategorikan high risk to be street children atau anak yang masih berhubungan dengan orangtuanya dan rutin pulang kerumah namun hanya beberapa jam saja dijalanan dikarenakan beberapa faktor diantaranya hubungan yang kurang harmonis dalam keluarga, permasalahan ekonomi keluarga, tingginya angka anak putus sekolah, dan lain sebagainya. Untuk mengetahui implementasi program pembinaan anak jalanan di Dinas Sosial Kota Bandung, penulis menggunakan teori implementasi yang dikemukakan Charles O. Jones yang menerapkan langkah-langkah implementasi program melalui tiga dimensi, yaitu organisasi, interpretasi dan aplikasi.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan, studi lapangan (observasi dan wawancara) dan foto. Teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah informan sebanyak sembilan orang. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis data dari Moleong, yaitu penelaahan data, reduksi data (pengurangan data), menyusun dalam satuan-satuan (dikategorisasikan) dan pemeriksaan keabsahan data. Untuk mengetahui keabsahan data dari data yang diperoleh, penulis menggunakan triangulasi sumber.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Implementasi Program Pembinaan Anak Jalanan Di Dinas Sosial Kota Bandung belum berjalan secara optimal. Hal tersebut dapat dilihat dari pembahasan pada setiap aspek. Aspek pertama yakni organisasi, menunjukkan bahwa jumlah sumber daya manusia yang masih minim, hal tersebut tentunya sebagai faktor pendukung yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu program mengingat permasalahan anak jalanan yang begitu rumit. Aspek kedua yaitu interpretasi, diketahui bahwa pelaksanaan program belum berjalan sesuai harapan, hal tersebut ditandai dengan belum tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, seperti belum adanya panti sosial khusus bagi anak jalanan. Kemudian aspek yang ketiga yaitu aplikasi, diketahui bahwa selain jumlah anak jalanan yang begitu banyak di Kota Bandung, pelaksanaan program juga tidak optimal karena hanya diselenggarakan dalam waktu yang singkat yaitu selama empat hari/angkatan.
Description
Keywords
IMPLEMENTASI PROGRAM, Tidak ada keyword, Tidak ada keyword