Perbandingan Luaran Pasien Aneurisma Aorta Abdominalis (AAA) yang Dilakukan Open Surgical Repair (OSR) vs Endovascular Aneurysm Repair (EVAR) di RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung Periode 2019-2021

Abstract

Latar Belakang: Aneurisma aorta abdominalis (AAA) adalah pelebaran aorta abdominalis yang sering asimptomatis. Risiko utama adalah ruptur AAA, yang memiliki angka kematian pra-rumah sakit sebesar 59-83%. Penatalaksanaan AAA bertujuan untuk mencegah pecahnya dinding aorta. Jika terjadi ruptur aneurisma maka akan meningkatkan angka kesakitan dan angka kematian yang cukup parah. Sebelum tahun 1990-an, pengelolaan AAA dilakukan secara konvensional melalui prosedur bedah terbuka melalui proses laparotomi. Metode konvensional ini memiliki beberapa kelemahan seperti harus dilakukan oleh ahli bedah yang berpengalaman, perdarahan yang cukup banyak, tingkat infeksi yang tinggi, gagal jantung, morbiditas perioperatif yang tinggi, perawatan pascaoperasi yang tinggi, serta masa pemulihan yang lama setelah operasi. Penatalaksanaan alternatif AAA yang saat ini sedang berkembang adalah prosedur bedah tertutup yang disebut endovascular aneurysm repair (EVAR). Endovascular aneurysm repair (EVAR) sekarang lebih dipilih dalam penanganan AAA dengan morbiditas pascabedah yang lebih rendah, terutama pada pasien–pasien dengan risiko pembedahan yang berat. Studi acak dan berbasis populasi yang menyelidiki EVAR dibanding open surgical repair (OSR) menunjukkan kelangsungan hidup perioperatif yang unggul serta peningkatan yang signifikan dalam waktu operasi, kehilangan darah, kebutuhan transfusi, komplikasi kardiopulmoner, dan pengurangan lama rawat inap di unit perawatan intensif dan rumah sakit yang mendukung EVAR. Saat ini belum ada analisis benefit dan survival operasi AAA di Indonesia, sementara laporan penelitian dari negara maju sangat banyak. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana penatalaksanaan AAA di Indonesia khususnya di RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung dan luarannya. Tema sentral penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbandingan luaran pasien AAA yang dilakukan Open Surgical Repair (OSR) dibanding Endovascular Aneurysm Repair (EVAR) di RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung periode 2019- 2021. Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan cohort retrospective. Menggunakan data rekam medik seluruh pasien yang terdiagnosis AAA yang dirawat inap dan dilakukan tindakan OSR atau EVAR di RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung periode 2019-2021 untuk membandingkan luaran pasien AAA yang telah dilakukan tindakan OSR atau EVAR di Divisi Bedah Vaskular & Endovaskular RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung. Data yang diperoleh dicatat dalam formulir khusus kemudian diolah melalui program SPSS versi 24.0 for Windows. Analisis data yang digunakan adalah analisis bivariat bertujuan untuk menilai pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk menilai perbedaan antara variabel bebas dengan variabel terikat yang bersifat nominal akan dilakukan uji Chi - Square. Bila syarat uji Chi - Square tidak terpenuhi, maka akan dilakukan uji Fisher sebagai alternatif. Nilai p < 0,05 dinyatakan bermakna secara statistik. Untuk menilai perbedaan nilai variabel terikat yang bersifat numerik berdasarkan kategori variabel bebas, akan dilakukan t-test independen bila data terdistribusi normal. Bila data tidak terdistribusi normal, maka akan dilakukan uji MannWhitney. Hasil uji statistik dengan nilai p < 0,05 dinyatakan bermakna secara statistik. Hasil: Data dari rekam medis pasien terdiagnosis AAA di RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung pada tahun 2019 hingga 2021 yang telah dilakukan tindakan OSR atau EVAR di Divisi Bedah Vaskular & Endovaskular RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung sebanyak 47 pasien. Pasien terdiri dari 20 pasien yang dilakukan OSR dan 27 pasien yang dilakukan EVAR. Berdasarkan hasil analisis komparatif, didapatkan perbedaan hasil yang secara statistik signifikan yaitu jumlah perdarahan, perdarahan dengan menggunakan metode OSR lebih banyak dibandingkan dengan metode EVAR (P value 0,000), lama rawat dengan menggunakan metode OSR lebih lama dibandingkan dengan metode EVAR (P value 0,002), biaya perawatan pada pasien yang dilakukan dengan metode EVAR lebih mahal dibandingkan dengan biaya perawatan yang dilakukan OSR (P value 0,000), pasien yang dilakukan metode EVAR lebih banyak yang mengalami perbaikan dibandingkan dengan pasien yang dilakukan metode OSR, dan pasien yang dilakukan metode OSR lebih banyak yang meninggal dibandingkan dengan pasien yang dilakukan metode EVAR (P value 0,057), dan kesintasan hidup lebih dari 1 tahun pada pasien yang dilakukan EVAR lebih banyak dibandingkan dengan pasien yang dilakukan OSR (P value 0,007). Simpulan: Dari hasil penelitian mengenai perbandingan luaran pasien Aneurisma Aorta Abdominalis (AAA) yang dilakukan Endovascular Aneurysm Repair (EVAR) dibanding Open Surgical Repair (OSR) di RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung periode 2019-2021 didapatkan hasil bahwa metode EVAR memiliki lebih sedikit risiko kehilangan darah, perbaikan kondisi pascaoperatif yang lebih banyak, lama rawat di RS yang lebih cepat, serta kesintasan hidup yang lebih tinggi dibanding OSR. Namun total biaya perawatan pada EVAR lebih tinggi dibanding OSR. Kata Kunci: Aneurisma aorta abdominalis (AAA), Open Surgical Repair (OSR), Endovascular Aneurysm Repair (EVAR).

Description

Keywords

Aneurisma Aorta Abdominalis, Open Surgical Repair, Endovascular Aneurysm Repair

Citation

Collections