EFEK BAHAN TOPIKAL DENGAN KANDUNGAN BERBAGAI ANTIOKSIDAN TERHADAP INTENSITAS ERITEM DAN JUMLAH SUNBURN CELL PADA KULIT YANG DIINDUKSI SINAR ULTRAVIOLET B
No Thumbnail Available
Date
2023-01-10
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Pajanan sinar ultraviolet B (UVB) menghasilkan reactive oxygen species (ROS) yang menyebabkan efek merugikan seperti sunburn, photoaging, dan kanker kulit. ROS dapat merusak membran fosfolipid dan menyebabkan inflamasi yang bermanifestasi eritem di kulit. ROS dapat pula menyebabkan terbentuknya sunburn cell, yaitu keratinosit yang mengalami apoptosis dan tampak sebagai sel berinti piknotik padat, serta sitoplasma eosinofilik mengerut yang menandakan kerusakan kulit akibat UVB. Salah satu upaya fotoproteksi untuk mengurangi efek merugikan UVB ialah penggunaan antioksidan yang merupakan bahan fotoprotektif sekunder yang bekerja mencegah atau memperbaiki kerusakan akibat ROS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek bahan topikal dengan kandungan berbagai antioksidan terhadap intensitas eritem dan jumlah sunburn cell pada kulit yang diinduksi sinar UVB.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental tersamar ganda pada sebelas individu sehat untuk mengetahui efek bahan topikal dengan kandungan gluconolactone, hyaluronic acid, allantoin, ferulic acid, acetyl heptapeptide, silver vine extract, ectoine, dan hydroxyectoine terhadap intensitas eritem dan jumlah sunburn cell pada kulit yang diinduksi sinar UVB dibandingkan vehikulum. Pada satu orang peserta penelitian ditentukan tiga area, yaitu area uji, area vehikulum, dan area tanpa perlakuan sebagai kontrol pada kulit punggung bawah. Penyinaran dengan dosis 1x minimal erythema dose (MED) sampai dengan 5x MED dilakukan pada area uji dan area vehikulum. Intensitas eritem dinilai menggunakan spektrofotometer pada area uji dan area vehikulum dengan dosis penyinaran 1x MED, 2x MED, 3x MED, 4x MED, 5x MED, serta area kontrol. Sunburn cell dihitung dari sediaan biopsi kulit area uji dan area vehikulum dengan dosis penyinaran 5x MED, serta area kontrol dengan pewarnaan hematoxylin-eosin.
Peserta penelitian terdiri dari sembilan laki-laki dan dua perempuan berusia 24‒56 tahun, tipe kulit Fitzpatrick III dan IV, serta rentang MED 70‒90 mJ. Hasil penelitian didapatkan rerata intensitas eritem dengan dosis penyinaran 1x MED, 2x MED, 3x MED, 4x MED, dan 5x MED pada area uji berturut-turut 10,55, 13,04, 13,67, 14,88, dan 15,12, serta pada area vehikulum berturut-turut 11,76, 13,52, 14,74, 15,04, dan 15,38. Rerata intensitas eritem lebih tinggi secara signifikan pada area vehikulum dibandingkan area uji pada dosis penyinaran 1x MED, 2x MED, 3x MED (p≤0,05), tetapi pada dosis penyinaran 4x MED dan 5x MED tidak terdapat perbedaan signifikan (p>0,05). Median jumlah sunburn cell pada area uji 37,54 sel/mm2 dan area vehikulum 36,17 sel/mm2 dengan perbedaan tidak signifikan (p>0,05).
Simpulan penelitian, bahan topikal dengan kandungan berbagai antioksidan di atas memberikan efek proteksi terhadap timbulnya eritem pada dosis penyinaran 1x MED, 2x MED, dan 3x MED, tetapi tidak pada dosis penyinaran 4x MED dan 5x MED. Efek proteksi terhadap jumlah sunburn cell di kulit pada dosis penyinaran 5x MED tidak ada perbedaan antara antioksidan topikal dan vehikulum.
Description
Keywords
intensitas eritem, sunburn cell, sinar ultraviolet B