Analisis Daya Simpan Benih Galur Calon Tetua Jagung Manis Hibrida Unpad pada Populasi MSR dan SR dalam Dua Periode Simpan

Abstract

Penyimpanan benih adalah proses untuk mempertahankan kualitas maksimum benih selama mungkin. Akan tetapi selama proses penyimpanan, penurunan kualitas benih tidak dapat dihindari. Salah satu faktor yang memengaruhi daya simpan benih adalah faktor genetik. Faktor genetik pada benih ini berasal dari tetua-tetuanya. Tim Pengembangan Jagung Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran memiliki beberapa koleksi galur jagung untuk perakitan jagung manis hibrida dan dua dari koleksi-koleksi galur tersebut adalah populasi MSR dan SR. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis daya simpan benih galur calon tetua jagung manis hibrida Unpad pada populasi MSR dan SR dalam dua periode simpan 2 dan 4 bulan. Pada penelitian ini rancangan percobaannya menggunakan Rancangan Acak Lengkap, dengan 2 ulangan. Data dianalisis menggunakan uji F dan apabila data tersebut berbeda nyata maka diuji lanjut menggunakan uji Scott-Knott dan Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan daya simpan galur calon tetua jagung manis hibrida populasi MSR dan SR berdasarkan parameter kadar air benih dan daya berkecambah setelah periode simpan 4 bulan, serta bobot 100 butir dan keserempakan tumbuh setelah periode simpan 2 dan 4 bulan. Populasi galur MSR memiliki kecenderungan daya simpan lebih baik dibandingkan dengan populasi SR. Galur 994 (populasi MSR) merupakan galur yang mempunyai daya simpan benih terbaik setelah 4 bulan penyimpanan.

Description

Keywords

deteriorasi, penyimpanan terbuka, viabilitas

Citation