Implikatur Percakapan pada Tuturan Pembelajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Tingkat Dasar Universitas Padjadjaran: Kajian Pragmatik Lintas Budaya

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji wujud implikatur percakapan serta mengkaji dan merumuskan persamaan dan perbedaan budaya dalam tuturan berimplikatur oleh pembelajar BIPA tingkat dasar di Universitas Padjadjaran. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang berdasar pada teori Miles dan Huberman dengan menggunakan metode padan pragmatik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 48 implikatur yang dituturkan pembelajar BIPA dalam 44 data. Implikatur percakapan terjadi karena melanggar beberapa maksim. Maksim relevansi adalah maksim yang paling banyak diabaikan, khususnya oleh pembelajar Inggris. Berdasarkan implikatur para pembelajar BIPA, tampak adanya persamaan dan perbedaan budaya antara ketiga pembelajar tersebut. (1) pembelajar Inggris dan Irak mendominasi diskusi karena budaya mereka suka berdiskusi, sedangkan pembelajar Jepang tidak mau terlibat dalam urusan orang lain. (2) Pembelajar Irak dan Jepang sangat menjaga kesopanan dengan cara berbasa-basi, sedangkan pembelajar Inggris bebas berekspresi dan berargumen. (3) Pembelajar Inggris dan Jepang sangat bebas dalam bergaul, sedangkan budaya Irak yang dasarnya adalah negara Islam tidak terdapat ada tuturannya yang menyebutkan tentang pergaulan bebas. Melalui penelitian ini, diharapkan pengajar atau penggiat BIPA dapat menyiapkan perangkat pembelajaran yang disesuaikan dengan latar belakang budaya tiap-tiap pembelajar.

Description

Keywords

BIPA, implikatur percakapan, pragmatik lintas budaya.

Citation