PERBEDAAN PENGARUH INTERVENSI KIE AKU BANGGA AKU TAHU (ABAT) SINGLE SESSION DENGAN MULTIPLE SESSION TERHADAP PENGETAHUAN, PERSEPSI, STIGMA DAN PERILAKU PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA PESERTA DIDIK SMA

Abstract

HIV/AIDS masih menjadi masalah di Indonesia. Penularan HIV/AIDS tertinggi pada kelompok usia 15-24 tahun. Sebagai upaya pengendalian HIV/AIDS, pemerintah meluncurkan Komunikasi Informasi dan Edukasi Aku Bangga Aku Tahu (KIE ABAT) yang dapat dilakukan dalam satu sesi atau beberapa sesi. Sampai saat ini KIE ABAT belum pernah dilakukan evaluasi. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk menganalisis perbedaan pengaruh intervensi KIE ABAT single session dengan multiple session terhadap pengetahuan, persepsi, stigma dan perilaku pencegahan HIV/AIDS pada siswa/siswi SMA. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian Quasi Experiment dengan Pre-test Post-test Control Group Design. Subjek penelitian ini berjumlah 221 orang dibagi menjadi kelompok single, multiple dan kontrol. Kelompok single dan multiple diberikan intervensi KIE ABAT dengan metode pemutaran film, ceramah, curah pendapat, role play dan tanya jawab. Kelompok single diintervensi sebanyak satu sesi selama 120 menit, kelompok multiple diintervensi sebanyak tiga sesi masing-masing 120 menit, sedangkan kelompok kontrol tidak diintervensi. Data penelitian ini diperoleh menggunakan kuesioner melalui pretest dan dua kali posttest. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan peningkatan pengetahuan antara kelompok single dan multiple pada posttest 1 (p = 0,162) dan posttest 2 (p = 0,479). Terdapat perbedaan peningkatan persepsi antara kelompok single dan multiple pada posttest 1 (p = 0,008) dan posttest 2 (p = 0,001). Tidak terdapat perbedaan penurunan stigma antara kelompok single dan multiple pada posttest 1 (p = 0,835) dan posttest 2 (p = 0,070). Terdapat perbedaan peningkatan perilaku pencegahan HIV/AIDS antara kelompok single dan multiple pada saat posttest (p < 0,001). Pembahasan hasil penelitian ini menjelaskan bahwa KIE ABAT single maupun multiple session efektif meningkatan pengetahuan. Hanya KIE ABAT multiple session yang terbukti efektif meningkatkan persepsi dan perilaku pencegahan HIV/AIDS. KIE ABAT single session maupun multiple session belum mampu mendorong terjadinya penurunan stigma kepada ODHA. Untuk itu perlunya peningkatan peran akademisi dalam mengkritisi kebijakan/program pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS, peningkatan advokasi kepada lintas program dan lintas sektor terkait, penerapan fungsi manajemen yang mantap, penyempurnaan KIE, peningkatan KIE bagi orang tua, guru, tokoh agama dan masyarakat umum, selektif terhadap informasi, serta meningkatkan keterlibatan pemerintah, masyarakat dan dunia usaha menciptakan norma sosial dan budaya yang baik.

Description

Keywords

HIV/AIDS, pengetahuan, perilaku

Citation