Gambaran Mouth Breathing pada Anak Gangguan Spektrum Autisme (GSA) di Yayasan Biruku Kota Bandung

Abstract

Pendahuluan: Mouth breathing merupakan kondisi klinis yang ditandai dengan gejala pernapasan campuran atau pernapasan tambahan melalui mulut yang menggantikan pola pernapasan hidung. Mouth breathing dapat disebabkan oleh faktor mekanis seperti deviasi septum dan hyperplasia adenotonsilar, penyakit inflamasi seperti alergi rhinitis, dan kebiasaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mouth breathing pada anak GSA di Yayasan Biruku Kota Bandung. Metode: Penelitian ini dilakukan menggunakan penelitian deskriptif. Subjek dari penelitian ini sebanyak 15 orang yang dikumpulkan dengan total sampling. Penelitian dilakukan menggunakan metode pemeriksaan mirror test. Hasil: Hasil menunjukkan terdapat 5 anak yang mengalami mouth breathing (33.3%). Berdasarkan jenis kelamin, terdapat 2 anak perempuan yang mengalami mouth breathing (50.0%) dan terdapat 3 anak laki-laki yang mengalami mouth breathing (27.3%). Simpulan: Penelitian ini menunjukan persentase mouth breathing pada anak GSA di Yayasan Biruku Kota Bandung yang rendah dengan anak perempuan memiliki prevalensi yang lebih tinggi daripada anak laki-laki.

Description

Keywords

Mouth breathing, Gangguan spektrum autisme (GSA), Mirror test

Citation