PENGARUH VITAMIN C TERHADAP EKSPRESI TUMOR NECROSIS FACTOR (TNF)-α PADA PROSES APOPTOSIS JALUR EKSTRINSIK LINI SEL MELANOMA B16-F10
No Thumbnail Available
Date
2023-09-11
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Melanoma merupakan keganasan yang berasal dari melanosit, bersifat paling agresif, sering bermetastasis, dan menyebabkan kematian.Ketidakseimbangan kematian sel pada keganasan dapat menyebabkan resistensi obat hingga kegagalan pengobatan. Kematian sel merupakan proses biologis yang terprogram dan berperan penting dalam menyeimbangkan homeostasis jaringan. Proses tersebut terbagi menjadi tiga, yaitu nekrosis, autofagi, dan apoptosis. Apoptosis merupakan kematian sel terprogram yang berlangsung cepat dan dikendalikan secara genetik. Apoptosis terdiri dari tiga jalur, yaitu intrinsik, ekstrinsik, dan perforin/granzim. Jalur ekstrinsik atau yang disebut jalur reseptor kematian dimulai dari rangsangan ekstraseluler ke sel yang dapat mengaktifkan sinyal reseptor kematian. Reseptor kematian ini akan berikatan dengan ligan kematian, salah satunya tumor necrosis factor (TNF)-α, dan selanjutnya membentuk protein adaptor. Protein ini kemudian mengaktifkan kaspase-8 dan kaspase-3 yang mengakibatkan apoptosis. Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya, vitamin C memiliki kemampuan untuk mencetuskan apoptosis dan sebagai terapi ajuvan melanoma. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh vitamin C terhadap ekspresi protein TNF-α pada proses apoptosis jalur ekstrinsik.
Penelitian ini merupakan studi eksperimental in vitro yang diteliti secara kuantitatif menggunakan lini sel melanoma B16-F10 (ATCC® CRL-6475TM). Lini sel tersebut dikultur dan diberi perlakuan menggunakan vitamin C selama 12 dan 24 jam untuk mengetahui pengaruhnya terhadap proses apoptosis lini sel melanoma melalui ekspresi protein TNF-α. Kadar ekspresi protein tersebut dianalisis menggunakan metode in-cell western (ICW) assay. Ekspresi protein kaspase-3 juga diukur sebagai kontrol positif apoptosis dan jalur ekstrinsik. Penelitian dilakukan di Laboratorium Sentral Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
Hasil gambaran mikroskopis lini sel melanoma memperlihatkan adanya perubahan morfologi, berkurangnya konfluensi, serta sel menjadi tidak viabel setelah 12 jam perlakuan. Hal ini menandakan adanya proses kematian sel setelah pemberian vitamin C. Berdasarkan uji statistik least significant difference (LSD), pada metode ICW assay terdapat perbedaan signifikan secara statistik pada ekspresi protein TNF-α antara sel yang diberi medium saja dengan sel yang diberi perlakuan vitamin C dosis 3.000 μM (p=0,005), 3.500 μM (p=0,0011), 4.000 μM (p=0,001), dan 5.000 μM (p=0,0001). Begitu pula dengan ekspresi kaspase-3 pada dosis vitamin c 3.000 μM (p=0,012) dan 5.000 μM (p=0,048).
Simpulan penelitian ini, peningkatan ekspresi TNF-α dan kaspase-3 dapat menjadi bukti bahwa pemberian vitamin C pada lini sel melanoma B16-F10 berpengaruh terhadap terjadinya proses apoptosis jalur ekstrinsik, yaitu pada dosis 3.000 μM dan 5.000 μM.
Description
Keywords
Apoptosis, kaspase-3, jalur ekstrinsik