Korelasi Antara Aktivitas Dan Keparahan Disfungsi Ereksi Pada Pengendara Motor Ojek Online Di Bandung
No Thumbnail Available
Date
2023-01-02
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Latar Belakang: Disfungsi ereksi (DE) merupakan kondisi pasien yang tidak mampu mendapatkan atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk melakukan hubungan seks. Penggunaan alat transportasi, terutama kendaraan roda dua seperti sepeda dan sepeda motor, dapat terkait dengan risiko terjadinya DE pada pria. Sampai saat ini, belum ada penelitian mengenai angka prevalensi DE dan kaitannya dengan penggunaan sepeda motor di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menilai korelasi antara aktivitas dan keparahan DE pada pengendara ojek online yang menggunakan sepeda motor di Bandung.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan potong lintang dan menggunakan data primer. Responden bekerja sebagai pengendara ojek online. Data diambil dari Januari 2021 – Maret 2021 di Kota Bandung. Data mengenai keparahan DE diambil dengan menggunakan kuesioner IIEF-5. Kemudian data dilakukan analisis univariat serta bivariat dengan menggunakan uji statistik Mann Whitney dan Spearman.
Hasil: Total 149 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang dilibatkan dalam studi ini. Ditemukan prevalensi DE pada studi ini sebesar 57,7%. Ditemukan adanya perbedaan yang signifikan pada jarak tempuh (km) antara pengendara ojek online yang mengalami disfungsi ereksi dibandingkan dengan yang tidak mengalami disfungsi ereksi (p = 0,050). Ditemukan adanya perbedaan yang signifikan pada lama bekerja (tahun) antara pengendara ojek online yang mengalami disfungsi ereksi dibandingkan dengan yang tidak mengalami disfungsi ereksi (p = 0,045). Semakin jauh jarak tempuh (km) didapatkan semakin rendah skor IIEF-5 (p = 0,024; r = -0.098). Semakin lama durasi bekerja (tahun), maka semakin rendah skor IIEF-5 (p = 0,038; r = -0,145). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada lama berkendara per hari (jam) antara pengendara ojek online yang mengalami disfungsi ereksi dibandingkan dengan yang tidak mengalami disfungsi ereksi (p = 0,888).
Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kejadian DE pada pengendara ojek online berdasarkan jarak tempuh per hari dan lama bekerja. Tidak ditemukan adanya perbedaan yang signifikan untuk kejadian DE berdasarkan lama berkendara sepeda motor per hari. Semakin tinggi jarak tempuh (km) dan lama bekerja (tahun), semakin parah tingkat DE yang ditemukan.
Kata Kunci : sepeda motor, ojek online, disfungsi ereksi, IIEF-5
Description
Keywords
Sepeda Motor, Ojek Online, Disfungsi Ereksi