PERBEDAAN MASA BIOFILM Streptococcus mutans ANTARA PEMBERIAN FRAKSI N-HEKSANA DAN ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH SIUNG TUNGGAL (Allium sativum L )

dc.contributor.advisorTidak ada Data Dosen
dc.contributor.advisorTidak ada Data Dosen
dc.contributor.authorFAIZAL HASAN
dc.date.accessioned2024-11-20T03:54:48Z
dc.date.available2024-11-20T03:54:48Z
dc.date.issued2017-07-10
dc.description.abstractBawang putih (Allium sativum L) merupakan salah satu spesies Allium paling penting yang dikonsumsi di seluruh dunia dan telah digunakan selama puluhan tahun sebagai obat untuk berbagai penyakit. Secara tradisional bawang putih telah digunakan sebagai antiseptik, ekspektoran, antihipertensi, stimulan, karminatif, afrodisiak, diaforetik, antelmintik, diuretik, antiskorbut, dan untuk pengobatan infeksi virus. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas antibakteri ekstrak bawang putih siung tunggal fraksi n-heksana dan etil asetat dalam menghambat pertumbuhan biofilm Streptococcus mutans. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan membandingkan nilai aktivitas antibakteri ekstrak bawang putih fraksi n-heksana, etil asetat, dan klorheksidin. Ekstraksi bawang putih menggunakan pelarut etanol 96% dengan metode maserasi. Fraksinasi dilakukan dengan metode partisi cair-cair. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode disk difussion. Uji kadar hambat minimal (KHM) dan kadar bunuh minimal (KBM) dilakukan dengan metode mikrodilusi. Penentuan masa biofilm dilakukan dengan cara mengukur nilai absorbansi pada panjang gelombang 590 nm dengan alat ELISA reader dalam microplate menggunakan pewarna safranin. Data dianalisis menggunakan ANOVA dilanjutkan analisis post hoc dengan pvalue < 0.05. Hasil penelitian menunjukan diameter zona hambat fraksi n-heksana sebesar rata-rata 7,75 mm pada konsentrasi 5000 ppm dan fraksi etil asetat 8,40 mm pada konsentrasi 5000 ppm. Nilai KHM dan KBM fraksi n-heksana 1250 ppm (1,25 mg/mL) dan 2500 ppm (2,5 mg/mL). Nilai KHM dan KBM etil asetat 312,5 ppm (0,3125 mg/mL) dan 1250 ppm (1,25 mg/mL). Nilai aktivitas antibakteri dalam menghambat pembentukan biofilm fraksi etil asetat 1.045&plusmn;0.30 mg/mL, n-heksana 1.155&plusmn;0.46 mg/mL dan klorheksidin 0.886&plusmn;0.25 mg/mL. Hasil uji analisis statistik pengaruh induksi fraksi n-heksana dengan etil asetat ekstrak bawang putih siung tunggal dengan waktu 1, 30, dan 60 menit terhadap masa biofilm Streptococcus mutans menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna dengan &#961;value 0.0313x10-5 <0.05. Simpulan penelitian adalah terdapat perbedaan masa biofilm Streptococcus mutans antara pemberian fraksi n-heksana dan etil asetat ekstrak etanol bawang putih siung tunggal.
dc.identifier.urihttps://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/160421140006
dc.subjectBawang putih
dc.subjectStreptococcus mutans
dc.subjectEfektivitas antibakteri.
dc.titlePERBEDAAN MASA BIOFILM Streptococcus mutans ANTARA PEMBERIAN FRAKSI N-HEKSANA DAN ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH SIUNG TUNGGAL (Allium sativum L )

Files

Original bundle
Now showing 1 - 5 of 12
No Thumbnail Available
Name:
SPESIALIS-2017-160421140006-Cover.pdf
Size:
121.8 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
SPESIALIS-2017-160421140006-Abstrak.pdf
Size:
137.68 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
SPESIALIS-2017-160421140006-DaftarIsi.pdf
Size:
175.42 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
SPESIALIS-2017-160421140006-Bab1.pdf
Size:
176.79 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
SPESIALIS-2017-160421140006-Bab2.pdf
Size:
537.18 KB
Format:
Adobe Portable Document Format