Ideologi Media Daring Chosun dan Hankyoreh dalam Pemberitaan Pemilihan Umum Presiden Korea Selatan 2022: Analisis Wacana Kritis.

Abstract

Setakat ini, bahasa bukan sakadar sarana menyampaikan informasi dan alat untuk berkomunikasi, namun bahasa juga berperan dalam menyalurkan ideologi. Wacana yang erat kaitannya dengan penyaluran ideologi melalui perantaraan bahasa adalah wacana yang ada di media massa. Dengan demikian hubungan antara bahasa, media, dan ideologi adalah hal yang penting untuk diteliti, khususnya wacana yang bertema politik. Oleh karenanya, penelitian ini berjudul “Ideologi Media Daring Chosun dan Hankyoreh dalam Pemberitaan Pemilihan Umum Presiden Korea Selatan 2022: Analisis Wacana Kritis”. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui representasi struktur makro dan struktur mikro yang direalisasikan media daring Chosun dan Hankyoreh pada pemberitaan pemilihan presiden Korea Selatan 2022, 2) untuk mengetahui kognisi sosial produksi teks yang memengaruhi media daring Chosun dan Hankyoreh pada pemberitaan pemilihan presiden Korea Selatan 2022, 3) untuk mengetahui konteks sosial budaya yang terjadi saat media daring Chosun dan Hankyoreh melakukan pemberitaan pemilihan presiden Korea Selatan 2022, dan 4) untuk mengetahui ideologi media yang dimiliki media daring Chosun dan Hankyoreh pada pemberitaan pemilihan presiden Korea Selatan 2022. Oleh karenanya, teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis wacana kritis model Theo Van Dijk yang terdiri atas struktur makro dan struktur makro; kognisi sosisal; dan konteks sosial yang di dalamnya dibantu dengan kajian post truth untuk kemudian dapat diketahui ideologi dalam media daring menurut Sobur (2003) dan Mulyana, dan MA (2015). Media yang dipilih dalam penelitian ini adalah Chosun.com (Chosun Ilbo) dan Hani.co.kr (Hankyoreh). Dua berita dipilih dengan tema politik yang berfokus pada pengamanan negara antara Korea Selatan dan Korea Utara. Berita tersebut diunggah pada 11 Februari 2022 Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kritis. Teknik pengumpulan data penelitian ini, yaitu dokumentasi, studi pustaka, teknik baca dan teknik catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara tidak langsung media Chosun menganut ideologi konservatif karena cenderung mendukung pemikiran kandidat Yoon yang kontra menganggap hubungan Korea Selatan dengan Korea Utara telah berdamai. Sementara itu, media Hankyoreh diketahui memiliki kecenderungan ideologi progresif yang dapat ditinjau dari bagaimana media Hankyoreh dalam pemberitaan ini cenderung mengungkapkan sikap positif mendukung pendapat kandidat Lee yang menganggap bahwa Korea Selatan dan Korea Utara telah berdamai secara de facto.

Description

Keywords

Analisis Wacana Kritis, Van Dijk, Ideologi

Citation