IDENTITAS ETNIS ORANG TUGU DI JAKARTA
No Thumbnail Available
Date
2019-07-08
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk melihat identitas etnis Orang Tugu sebagai
sebuah komunitas keturunan Portugis yang telah hadir dan berdiaspora di
Kampung Tugu sejak tahun 1661. Orang Tugu di Kelurahan Semper Barat,
Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, merupakan sebuah komunitas keturunan
Portugis yang memiliki akar sejarah dan budaya kreol campuran, oleh karenanya
keberadaan mereka di tengah masyarakat saat ini semakin samar, namun mereka
tetap bertahan dengan terus melestarikan kebudayaan serta identitas etnis yang
dimilikinya.
Beberapa teori dan konsep digunakan sebagai kerangka berfikir dalam
merumuskan analisa dari hasil-hasil temuan lapangan, seperti konsep mengenai
kebudayaan dominan dan minoritas, identitas etnis, interaksi antar etnis, akulturasi
dan batas etnis. Konsep teori ini kemudian diramu dan menghasilkan sebuah
kerangka berfikir mengenai identitas etnis Orang Tugu yang secara umum dapat
dilihat dari dua perspektif yaitu melalui penanda etnis dan interaksi sosial.
Keberadaan penanda etnis merupakan perwujudan kasat mata dari identitas etnis
Orang Tugu, sedangkan interaksi sosial baik itu dilakukan secara eksternal
maupun internal merupakan wujud abstraknya. Keduanya sangat berpengaruh
terhadap adanya pengakuan dan pendakuan indentitas etnis Orang Tugu.
Pendakuan terhadap identitas Orang Tugu sebagai kelompok minoritas berasal
dari dalam kelompoknya sendiri melalui penanda-penanda etnis yang dimiliki
seperti Orang Tugu Keristen, bermain musik keroncong, dan berbahasa Betawi.
Adapun pengakuan terhadap identitas Orang Tugu berasal dari kelompok lain
yang terbagi kedalam dua tipe yaitu generalized others dan significant. Kepada
kelompok generalized others Orang Tugu cenderung menyembunyikan
indentitasnya, sedangkan pada kelompok significant mereka lebih menunjukkan
identitasnya, khususnya melalui keroncong sebagai simbol identitas mereka.
Metode kualitatif dengan pendekatan etnografi dan extended case method,
digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan dan menganalisa data. Pengamatan
dan wawancara mengenai identitas etnis Orang Tugu dilakukan pada dua
kelompok utama yaitu Orang Tugu dan kelompok lain di luar Tugu. Mereka yang
termasuk ke dalam kelompok lain di luar Tugu adalah tetangga Betawi, jemaat
gereja, kelompok pemerhati, penanggap keroncong, dan pemerintah daerah
setempat. Narasumber dari kelompok Orang Tugu dipilih untuk melihat
bagaimana Orang Tugu mendaku status identitas etnis mereka sebagai komunitas
keturunan Portugis yang memiliki identitas berbeda dari kelompok lainnya,
sedangkan kelompok di luar Tugu digunakan untuk menggali informasi mengenai
adanya pengakuan dari kelompok lain terhadap identitas etnis Orang Tugu, yang
syarat dengan nilai-nilai sejarah dan budaya untuk dilestarikan.
Data penelitian menjelaskan bahwa identitas etnis Orang Tugu diwujudkan
melalui penanda etnis dan interaksi sosial. Beberapa penanda etnis tersebut di
antaranya, musik keroncong, sistem kekerabatan, bahasa, Gereja Tugu, organisasi
sosial IKBT, dan tradisi-tradisi keagamaan mereka. Adapun identitas etnis dalam
wujud interaksi sosial dilakukan secara internal dengan sesama komunitasnya, dan
secara eksternal dengan kelompok-kelompok lain. Interaksi sosial Orang Tugu
dengan kelompok-kelompok lain di luar Tugu yang dilakukan untuk mendapatkan
pengakuan status identitas etnis, akhirnya memunculkan dua peran kelompok,
yaitu sebagai kelompok yang dianggap penting (significant others), dan kelompok
umum lainnya (generalized others). Interaksi sosial yang dilakukan dengan
kelompok significant others yang memiliki ciri formal, kaku dan terbatas didasari
oleh adanya kepentingan-kepentingan tertentu yang sifatnya saling
menguntungkan di antara mereka, sehingga Orang Tugu lebih menonjolkan
identitas mereka sebagai cara untuk memperoleh pengakuan identitas etnisnya.
Sebaliknya pada kelompok generalized others, sebagai kelompok yang
dikategorikan Orang Tugu memiliki keterikatan hubungan sosial yang cukup
akrab, informal dan fleksibel, mereka cenderung lebih menyesuaikan dengan
budaya kelompok lain tersebut sebagai upaya untuk mempertahankan kehidupan
komunitas mereka dalam lingkungannya.
Description
Keywords
Orang Tugu, Etnis, Identitas