IDENTITAS ETNIS ORANG TUGU DI JAKARTA

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk melihat identitas etnis Orang Tugu sebagai sebuah komunitas keturunan Portugis yang telah hadir dan berdiaspora di Kampung Tugu sejak tahun 1661. Orang Tugu di Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, merupakan sebuah komunitas keturunan Portugis yang memiliki akar sejarah dan budaya kreol campuran, oleh karenanya keberadaan mereka di tengah masyarakat saat ini semakin samar, namun mereka tetap bertahan dengan terus melestarikan kebudayaan serta identitas etnis yang dimilikinya. Beberapa teori dan konsep digunakan sebagai kerangka berfikir dalam merumuskan analisa dari hasil-hasil temuan lapangan, seperti konsep mengenai kebudayaan dominan dan minoritas, identitas etnis, interaksi antar etnis, akulturasi dan batas etnis. Konsep teori ini kemudian diramu dan menghasilkan sebuah kerangka berfikir mengenai identitas etnis Orang Tugu yang secara umum dapat dilihat dari dua perspektif yaitu melalui penanda etnis dan interaksi sosial. Keberadaan penanda etnis merupakan perwujudan kasat mata dari identitas etnis Orang Tugu, sedangkan interaksi sosial baik itu dilakukan secara eksternal maupun internal merupakan wujud abstraknya. Keduanya sangat berpengaruh terhadap adanya pengakuan dan pendakuan indentitas etnis Orang Tugu. Pendakuan terhadap identitas Orang Tugu sebagai kelompok minoritas berasal dari dalam kelompoknya sendiri melalui penanda-penanda etnis yang dimiliki seperti Orang Tugu Keristen, bermain musik keroncong, dan berbahasa Betawi. Adapun pengakuan terhadap identitas Orang Tugu berasal dari kelompok lain yang terbagi kedalam dua tipe yaitu generalized others dan significant. Kepada kelompok generalized others Orang Tugu cenderung menyembunyikan indentitasnya, sedangkan pada kelompok significant mereka lebih menunjukkan identitasnya, khususnya melalui keroncong sebagai simbol identitas mereka. Metode kualitatif dengan pendekatan etnografi dan extended case method, digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan dan menganalisa data. Pengamatan dan wawancara mengenai identitas etnis Orang Tugu dilakukan pada dua kelompok utama yaitu Orang Tugu dan kelompok lain di luar Tugu. Mereka yang termasuk ke dalam kelompok lain di luar Tugu adalah tetangga Betawi, jemaat gereja, kelompok pemerhati, penanggap keroncong, dan pemerintah daerah setempat. Narasumber dari kelompok Orang Tugu dipilih untuk melihat bagaimana Orang Tugu mendaku status identitas etnis mereka sebagai komunitas keturunan Portugis yang memiliki identitas berbeda dari kelompok lainnya, sedangkan kelompok di luar Tugu digunakan untuk menggali informasi mengenai adanya pengakuan dari kelompok lain terhadap identitas etnis Orang Tugu, yang syarat dengan nilai-nilai sejarah dan budaya untuk dilestarikan. Data penelitian menjelaskan bahwa identitas etnis Orang Tugu diwujudkan melalui penanda etnis dan interaksi sosial. Beberapa penanda etnis tersebut di antaranya, musik keroncong, sistem kekerabatan, bahasa, Gereja Tugu, organisasi sosial IKBT, dan tradisi-tradisi keagamaan mereka. Adapun identitas etnis dalam wujud interaksi sosial dilakukan secara internal dengan sesama komunitasnya, dan secara eksternal dengan kelompok-kelompok lain. Interaksi sosial Orang Tugu dengan kelompok-kelompok lain di luar Tugu yang dilakukan untuk mendapatkan pengakuan status identitas etnis, akhirnya memunculkan dua peran kelompok, yaitu sebagai kelompok yang dianggap penting (significant others), dan kelompok umum lainnya (generalized others). Interaksi sosial yang dilakukan dengan kelompok significant others yang memiliki ciri formal, kaku dan terbatas didasari oleh adanya kepentingan-kepentingan tertentu yang sifatnya saling menguntungkan di antara mereka, sehingga Orang Tugu lebih menonjolkan identitas mereka sebagai cara untuk memperoleh pengakuan identitas etnisnya. Sebaliknya pada kelompok generalized others, sebagai kelompok yang dikategorikan Orang Tugu memiliki keterikatan hubungan sosial yang cukup akrab, informal dan fleksibel, mereka cenderung lebih menyesuaikan dengan budaya kelompok lain tersebut sebagai upaya untuk mempertahankan kehidupan komunitas mereka dalam lingkungannya.

Description

Keywords

Orang Tugu, Etnis, Identitas

Citation