Evaluasi Estetik Hidung setelah Penggunaan Presurgical Nasoalveolar Molding dan Perbaikan Celah Bibir Unilateral Primer: Rapid Review
No Thumbnail Available
Date
2023-07-13
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Pendahuluan: Anak dengan celah bibir unilateral memiliki wajah yang asimetris, terutama pada bagian hidung. Presurgical Nasoalveolar Molding (PNAM) merupakan sebuah metode baru dari PreSurgical Infant Orthopedics (PSIO) yang dapat membantu mengatasi deformitas dengan mengurangi jarak celah alveolar dan reposisi kolumela sebelum perbaikan celah bibir primer. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efek presurgical nasoalveolar molding terhadap estetik hidung setelah perbaikan celah bibir primer pada anak dengan celah bibir unilateral. Metode: Penelitian ini menggunakan metode rapid review yang berpedoman pada Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-analysis (PRISMA). Protokol yang digunakan adalah Prospective Register of Systematic Reviews (PROSPERO) dan sudah dilakukan registrasi (ID: CRD42023433416). Pencarian artikel penelitian menggunakan empat basis data Scopus, EBSCOHost, PubMed, dan SAGE Journal dari tahun 2012—2022 Hasil: Karakteristik 14 artikel yang diseleksi dari 453 artikel penelitian pada pencarian awal ditemukan adanya variasi pada metode penelitian, jumlah sampel, dan sampel penelitian yang digunakan. Pembahasan: Sekitar 70% artikel melaporkan NAM memiliki efektivitas dalam meningkatkan simetri hidung setelah perbaikan celah bibir primer. Sebanyak 10% artikel melaporkan hasil bedah yang superior setelah menggunakan alat NAM dan 20% artikel lainnya melaporkan mengenai efektivitas alat NAM dalam jangka waktu yang panjang yang masih sulit untuk disimpulkan. Simpulan: Nasoalveolar molding efektif dalam meningkatkan estetik hidung pada anak dengan celah bibir unilateral setelah perbaikan celah bibir primer. Penggunaan alat NAM dapat mencapai simetri hidung yang lebih baik antara sisi celah dan sisi non celah akibat peningkatan tinggi nostril, tinggi nasal dome, bentuk kolumela yang membaik, dan penurunan lebar nostril dan lebar basal nostril.
Description
Keywords
Nasoalveolar molding, estetik, hidung