REPRESENTASI PERLAKUAN DISKRIMINASI PADA PENYINTAS KEKERASAN SEKSUAL DALAM FILM PHOTOCOPIER
No Thumbnail Available
Date
2023-10-13
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Film Photocopier (2021) yang disutradarai oleh Wregas Bhanuteja menceritakan tentang kesulitan penyintas kekerasan seksual dalam mendapatkan keadilan di instansi pendidikan seperti kampus, yang dikemas dengan berbagai metafora dan simbol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna denotasi, konotasi, dan mitos dari perlakuan diskriminasi pada penyintas kekerasan seksual film “Photocopier”. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan melalui analisis semiotika Roland Barthes. Hasil dan kesimpulan penelitian ini menunjukan makna denotasi melalui mise en scene yang senada hingga dapat merepresentasikan perlakuan diskriminasi bagi korban kekerasan seksual, konotasi berupa pelaku diskriminasi yang dilakukan oleh petinggi instansi, orang tua, dan mahasiswanya juga diperlihatkan begitu mendominasi keadaan sehingga para korban kekerasan seksual mendapatkan tekanan dan berada di posisi yang tidak diuntungkan, dan mitos sebagai berikut; (1) Penyintas kekerasan seksual lebih baik untuk diam dari pada harus bersuara namun mendapatkan perlakuan diskriminasi dan harus menanggung malu, (2) Perintah atau kemauan orang tua terutama seorang bapak meskipun tidak mengarah kepada kebenaran adalah hal yang bersifat mutlak untuk ditaati karena diyakini merupakan seorang pemimpin keluarga. (3) Kekayaan secara materi seperti uang, merupakan hal yang bersifat sangat kuat sehingga dapat mempengaruhi relasi, menentukan keputusan, dan dapat dengan mudah menggiring opini masyarakat.
Description
Keywords
Photocopier, Kekerasan Seksual, Semiotika