Pengukuran Kadar TNF-α Saliva Terkait Lesi Ulserasi Oral pada Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Jatinangor Usia 10-12 Tahun

Abstract

Pendahuluan: Lesi ulserasi oral adalah kerusakan lapisan mukosa oral yang membentuk cekungan ditutupi oleh jaringan nekrotik sehingga warnanya menjadi putih kekuningan. Patogenesis lesi ulserasi merupakan suatu proses yang melibatkan respon imun alami dan respon imun adaptif. Respon awal reaksi inflamasi dan kerusakan jaringan mukosa salah satunya berupa sekresi sitokin TNF-α. Metode: Pemeriksaan klinis rongga mulut dilakukan pada 160 siswa sekolah dasar di kecamatan Jatinangor usia 10-12 tahun. Sejumlah 20 siswa dipilih dengan metode purposive sampling dan menjadi subjek penelitian. Subjek penelitian dengan lesi ulserasi dilakukan pengambilan sampel saliva sebanyak dua kali yaitu saat terdapat lesi ulserasi dan setelah lesi ulserasi sembuh. Pengumpulan saliva dilakukan dengan metode spitting. Pengukuran kadar TNF-α saliva melalui metode ELISA ditentukan dengan nilai absorbansi menggunakan kit Cloud-Clone. Hasil:. Rata-rata nilai absorbansi TNF-α saliva saat terdapat lesi ulserasi oral adalah 0,6206, sedangkan saat setelah lesi ulserasi sembuh adalah 0,7047. Sejumlah 12 subjek mengalami peningkatan nilai absorbansi TNF-α saliva dengan rata-rata 0,5321 menjadi 0,8548, dan 8 siswa mengalami penurunan nilai absorbansi TNF-α saliva dengan rata-rata 0,7534 menjadi 0,4304. Pembahasan: Simpulan: Rata-rata nilai absorbansi TNF-α saliva keseluruhan setelah lesi ulserasi oral sembuh lebih tinggi daripada saat terdapat lesi ulserasi, namun 8 dari 20 subjek penelitian menunjukkan hal sebaliknya.

Description

Keywords

kadar TNF-α saliva, lesi ulserasi oral, siswa sd

Citation