POTENSI KHAMIR SEBAGAI PENGINDUKSI RESISTENSI TANAMAN TERHADAP PENYAKIT KUNING KERITING PADA CABAI (Capsicum annuum L.)
No Thumbnail Available
Date
2018-04-25
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Penyakit kuning keriting merupakan salah satu penyakit utama pada pertanaman cabai. Penyakit ini menyebabkan kerugian yang besar. Penggunaan khamir antagonis sebagai agens penginduksi resistensi tanaman cabai merupakan salah satu alternatif pengendalian penyakit yang dapat dikembangkan. Isolat khamir Dmg 16 dan Lm 6 merupakan isolat khamir asal tanaman cabai yang telah diketahui mampu mengendalikan patogen penyebab penyakit antraknosa melalui mekanisme antagonisme secara langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi isolat khamir Dmg 16 dan Lm 6 sebagai agens penginduksi resistensi tanaman cabai untuk mengendalikan penyakit kuning keriting yang disebabkan oleh virus gemini dan mengetahui waktu terjadinya respon induksi resistensi setelah aplikasi khamir Dmg 16 dan Lm 6. Percobaan dilaksanakan di Laboratoorium Bioteknologi Proteksi Tanaman dan Rumah Kaca Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak kelompok yang terdiri dari 9 perlakuan dan 3 ulangan Perlakuan terdiri dari dua isolat khamir Dmg 16 dan Lm 6, dan perbedaan waktu inokulasi penyakit kuning keriting yaitu, 3,7 dan 10 hari setelah perlakuan induksi. Pengujian dilakukan dengan teknik perendaman benih dan penyiraman bibit dengan suspensi khamir. Hasil percobaan menunjukkan bahwa perlakuan induksi resistensi tanaman cabai dengan isloat khamir Dmg 16 dan Lm 6 memperlambat masa inkubasi sekitar 9-21 hari, kejadian penyakit lebih rendah dengan nilai 23, 33-33,33% dan keparahan penyakit dengan nilai 5,83-10% serta meningkatkan efektivitas penekanan terhadap kejadian dan keparahan penyakit kuning keriting sebesar 50-70% pada tanaman cabai. Respon terbaik tanaman cabai terhadap induksi resistensi terjadi pada 7 hari setelah perlakuan pada isolat Dmg 16 dan Lm 6.
Description
Keywords
Induksi resistensi, khamir antagonis, mekanisme antagonisme respon induksi