Agroindustrialisasi Jamur Tiram di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat

dc.contributor.advisorTrisna Insan Noor
dc.contributor.advisorTidak ada Data Dosen
dc.contributor.authorFADEL SEPDIKA PUTRA
dc.date.accessioned2024-05-17T03:04:49Z
dc.date.available2024-05-17T03:04:49Z
dc.date.issued2014-05-25
dc.description.abstractABSTRAK Fadel Sepdika Putra. 2014. Analisis Agroindustrialisasi Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus) (Studi Kasus di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat). Dibimbing oleh Trisna Insan Noor. Jamur Tiram merupakan salah satu komoditas hortikultura yang potensial untuk dikembangkan, karena jamur tiram memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan salah satu jenis jamur yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Permintaan Jamur Tiram terus meningkat di pasar lokal. Sentra Jamur Tiram di Jawa Barat adalah Kabupaten Bandung Barat, khususnya Kecamatan Cisarua. Maka dari itu, saya meneliti di Kecamatan Cisarua. Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) Mengetahui proses agroindustrialisasi Jamur tiram di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. 2) Mengetahui besarnya pendapatan petani yang terlibat dalam proses agroindustrialisasi jamur tiram di kecamatan Cisarua. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, dengan teknik penelitian studi kasus. Data primer diperoleh dari petani jamur tiram individu, perusahaan-perusahaan, anggota masing-masing perusahaan, dan perintis utama jamur tiram sedangkan data sekunder diperoleh dari buku-buku yang relevan, penelusuran internet, pemerintah Kecamatan Cisarua dan berbagai instansi ataupun lembaga yang berkaitan dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan langsung, wawancara, dan studi pustaka. Penelitian ini menggunakan analisis agroindustrialisasi dan analisis usaha tani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Proses agroindustrialisasi jamur tiram di Kecamatan Cisarua dapat dikatakan sudah berjalan cukup baik dengan terbukti adanya perkembangan dan perubahan pada beberapa aspek seperti komposisi produk, penyediaan sarana produksi, tenaga kerja, teknologi, kelembagaan, koordinasi vertikal, struktur pasar, perwilayahan dan sumber permodalan. 2) Pada Kajian pendapatan petani jamur tiram hasil rata-rata petani semakin menurun dari tahun 2011–2013. Pada tahun 2011 rata-rata pendapatan petani sebesar Rp 10.557.625, tahun 2012 rata-rata pendapatan petani Rp 9.248.000, dan pada tahun 2013 rata-rata pendapatan petani Rp 8.747.500. Kata kunci: Jamur Tiram, Agroindustrialisasi, dan Pendapatan Petani
dc.identifier.urihttps://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/150610100126
dc.subjectJamur tiram
dc.subjectAgroindustrialisasi
dc.subjectPendapatan Petani
dc.titleAgroindustrialisasi Jamur Tiram di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat

Files

Original bundle
Now showing 1 - 5 of 12
No Thumbnail Available
Name:
S1-2014-150610100126-Cover.pdf
Size:
112.65 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S1-2014-150610100126-Abstrak.pdf
Size:
207.76 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S1-2014-150610100126-DaftarIsi.pdf
Size:
186.97 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S1-2014-150610100126-Bab1.pdf
Size:
133.22 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S1-2014-150610100126-Bab2.pdf
Size:
421.56 KB
Format:
Adobe Portable Document Format

Collections