Perbedaan Analisis Model antara Metode Konvensional dengan IModelanalysis pada Smartphone
No Thumbnail Available
Date
2018-07-12
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Analisis model adalah bagian yang penting dalam diagnosis ortodontik. Dokter Pavan tahun 2012 menciptakan aplikasi iModelAnalysis yang memberikan kemudahan dalam melakukan perhitungan analisis model studi dengan cara yang mudah dan akurat. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan analisis model antara metode konvensional dengan iModelAnalysis.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah komparatif dan metode pengambilan sampel yaitu total sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Populasi pada penelitian ini adalah model studi di Laboratorium Preklinik mahasiswa FKG Unpad angkatan 2014. Jumlah sampelnya adalah 31 model studi yang dilakukan dua perhitungan yaitu dengan cara konvensional dan dengan iModelAnalysis.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata hasil analisis ALD untuk metode konvensional 1,635 mm RA dan 1,374 mm RB, sedangkan iModelAnalysis 1,652 mm dan 1,416 mm. Analisis bolton untuk metode konvensional 78,048 % rasio anterior dan 91,929 % rasio total, sedangkan iModelAnalysis 77,910 % dan 91,961 %. Analisis howes dengan metode konvensional 45,558 %, sedangkan iModelAnalysis 45,561 %. Analisis Pont untuk metode konvensional 39,345 mm regio premolar dan 49,174 mm regio molar, sedangkan iModelAnalysis 39,348 mm dan 49,190 mm. Rata-rata waktu analisis dengan metode konvensional adalah 1703,81 detik, sedangkan dengan iModelAnalysis adalah 990,06 detik.
Kesimpulan uji t data berpasangan dengan taraf signifikansi α sebesar 0,05 menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan hasil analisis model antara metode konvensional dengan iModelAnalysis dan terdapat perbedaan waktu pengerjaan analisis antara metode konvensional dengan iModelAnalysis.
Description
Keywords
Metode Konvensional, IModelAnalysis, Hasil Analisis Model