Hubungan antara Aktivitas Fungsional Rahang dengan Kuantitas Nyeri Orofasial Akut dan Stres pada Pasien Trauma Oromaksilofasial

dc.contributor.advisorDaisy Wulansari
dc.contributor.advisorRaden Tantry Maulina
dc.contributor.authorMEDYANNISA SHAFIRA
dc.date.accessioned2024-06-05T02:59:22Z
dc.date.available2024-06-05T02:59:22Z
dc.date.issued2019-07-17
dc.description.abstractPendahuluan: Nyeri orofasial, stres, dan gangguan aktivitas rahang umum dijumpai pada pasien trauma oromaksilofasial. Bedasarkan berbagai penelitian sebelumnya, masih terdapat pro dan kontra mengenai hubungan antara nyeri dan stres dengan perubahan pada aktivitas motorik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fungsional rahang dengan nyeri orofasial akut dan stres pada pasien trauma oromaksilofasial. Metode: Sampel penelitian adalah 25 pasien trauma oromaksilofasial (12 pria, 13 wanita) di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut (RSKGM) Kota Bandung yang memenuhi kriteria ekslusi dan inklusi. Nyeri orofasial akut dievaluasi dengan Numeric rating scale (NRS), kadar alfa amilase saliva sebagai indikator stres diukur dengan cocorometer, dan aktivitas fungsional rahang dievaluasi dengan kuesioner aktivitas fungsional rahang dan otot fasial. Data dianalisis dengan uji korelasi Pearson dan Spearman menggunakan aplikasi analisis statistik. Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan dan sedang (p=0.002, r=0.599) antara aktivitas fungsional rahang dan nyeri orofasial akut dan tidak terdapat hubungan yang signifikan (p=0.110) antara aktivitas fungsional rahang dengan stres. Pembahasan: Hubungan yang signifikan antara aktivitas fungsional rahang dengan nyeri orofasial akut pada penelitian ini mendukung teori Model Adaptasi Nyeri yang menjelaskan bahwa nyeri menyebabkan perubahan pada aktivitas otot agar pergerakannya terbatas dan melindungi sistem sensormotorik dari cedera lebih lanjut dan meningkatkan penyembuhan. Hubungan yang tidak signifikan antara aktivitas fungsional rahang dengan stres pada penelitian ini, sejalan namun juga bertentangan dengan berbagai penelitian sebelumnya. Simpulan: Aktivitas fungsional rahang memiliki hubungan yang signifikan dengan nyeri orofasial akut namun tidak memiliki hubungan dengan stres.
dc.identifier.urihttps://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/160110150051
dc.subjectnyeri orofasial
dc.subjectaktivitas fungsional rahang
dc.subjectstres psikologis
dc.titleHubungan antara Aktivitas Fungsional Rahang dengan Kuantitas Nyeri Orofasial Akut dan Stres pada Pasien Trauma Oromaksilofasial

Files

Original bundle
Now showing 1 - 5 of 12
No Thumbnail Available
Name:
S1-2019-160110150051-Cover.pdf
Size:
181.64 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S1-2019-160110150051-Abstrak.pdf
Size:
77.22 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S1-2019-160110150051-DaftarIsi.pdf
Size:
88.51 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S1-2019-160110150051-Bab1.pdf
Size:
108.78 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S1-2019-160110150051-Bab2.pdf
Size:
478.61 KB
Format:
Adobe Portable Document Format