PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTARA TRANSPLANTASI AUTOLOGUS SUSPENSI SEL NONKULTUR OUTER ROOT SHEATH FOLIKEL RAMBUT DENGAN MINI PUNCH GRAFT PADA VITILIGO NONSEGMENTAL
No Thumbnail Available
Date
2023-10-10
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Vitiligo merupakan kelainan pigmentasi didapat akibat hilangnya melanosit yang ditandai dengan makul atau patch depigmentasi. Salah satu tipe dari penyakit ini adalah vitiligo nonsegmental (VNS). Hingga saat ini, belum terdapat terapi vitiligo dengan hasil yang memuaskan. Terapi vitiligo yang tersedia meliputi terapi medis, yaitu terapi topikal, sistemik, dan fototerapi serta tindakan bedah. Vitiligo stabil dan refrakter terhadap terapi medis merupakan indikasi tindakan bedah. Tindakan ini terdiri atas transplantasi jaringan dan seluler. Mini punch graft (MPG) merupakan teknik transplantasi jaringan yang paling sering dilakukan, sedangkan transplantasi seluler dari autologus suspensi sel nonkultur outer root sheath folikel rambut (ASSNK-ORSFR) yang mengandung sel punca melanosit, saat ini menjadi pilihan yang cukup menjanjikan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas antara transplantasi ASSNK-ORSFS dengan MPG terhadap pada VNS yang dinilai berdasarkan jumlah lesi VNS yang pertama kali mengalami repigmentasi berdasarkan waktu, jumlah total lesi VNS yang mengalami repigmentasi, luas area repigmentasi dan kesesuaian warna repigmentasi dengan kulit perilesi.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode eksperimen kuasi dan desain pretest-posttest. Pemilihan peserta penelitian dilakukan secara purposive sampling. Peserta penelitian adalah 21 orang pasien VNS. Pada setiap peserta penelitian dilakukan transplantasi ASSNK-ORSFS pada satu lesi vitiligo dan MPG pada lesi lainnya. Pengamatan pascatindakan dilakukan pada minggu ke-2, ke-4, ke-8, dan ke-16. Jumlah lesi VNS yang pertama kali mengalami repigmentasi berdasarkan waktu, total lesi VNS yang mengalami repigmentasi, dan kesesuaian warna repigmentasi dengan kulit perilesi akan dinilai dengan dermoskopi sedangkan luas area repigmentasi diukur dengan software ImageJ®.
Pada minggu ke-16, efektivitas transplantasi ASSNK-ORSFR lebih unggul dibandingkan MPG berdasarkan: jumlah lesi VNS yang pertama kali mengalami repigmentasi berdasarkan waktu (minggu ke-4: 19% vs 0%, ke-8: 7% vs 14,3%, ke-16: 1% vs 4,8%, p=0,010), jumlah total lesi VNS yang mengalami repigmentasi ((71,4% vs 28,6%, p=0,004), dan luas area repigmentasi (90−100%: 14,3% vs 0% ; 50−74%: 0% vs 4,8% ; 0,1−49%: 57,1% vs 4,8%, p=0,013). Kesesuaian warna repigmentasi dengan kulit perilesi pada kedua tindakan tidak bermakna secara statistic (p=0,083). Komplikasi pascatindakan tampak pada resipien tindakan MPG berupa cobblestone (28,6%) Pola repigmentasi difus (28,6%), perifolikular (28,6%), marginal (9,5%), dan campuran (4,7%) tampak pada transplantasi ASSNK-ORSFR sedangkan pada MPG tampak pigment spread phenomenon (28,6%).
Simpulan penelitian ini adalah efektivitas transplantasi ASSNK-ORSFR lebih baik dibandingkan MPG pada VNS.
Description
Keywords
Mini punch graft, outer root sheath folikel rambut, suspensi sel