Perbandingan uji aktivitas antibakteri fraksi heksana, etil asetat, dan air ekstrak etanol bawang putih terhadap bakteri Streptococcus mutans ATCC
No Thumbnail Available
Date
2016-07-18
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Bawang putih (Allium sativum) merupakan salah satu tanaman obat yang paling banyak diteliti, memiliki bau yang khas, dan aktivitas anti bakteri terdapat pada allicin yang dihasilkan oleh aktivitas enzimatik allinase dari alliin setelah menghancurkan atau memotong bawang putih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi efektif dari masing–masing fraksi ekstrak etanol bawang putih dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan menggunakan fraksi heksana, etil asetat dan air ekstrak etanol bawang putih dengan konsentrasi 20.000 ppm, 10.000 ppm dan 5000 ppm. Ekstraksi bawang putih menggunakan pelarut etanol 96% dengan metode maserasi. Fraksinasi dilakukan dengan metode partisi cair-cair. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode disk difussion. Data dianalisis menggunakan two way ANOVA dengan pengujian Scheffe.
Hasil penelitian menunjukan nilai diameter zona inhibisi fraksi etil asetat 12,80 mm, heksana 10,10 mm dan air tidak menunjukan adanya daya antibakteri. Perbedaan diameter hambat dari berbagai dosis baik pada fraksi etil asetat dan heksana menunjukkan ada perbedaan yang bermakna (p <0,05). Konsentrasi ekstrak bawang putih 5.000 ppm memiliki pengaruh paling signifikan terhadap daya hambat pertumbuhan Streptococcus mutans dengan nilai p sebesar 0,001.
Simpulan penelitian adalah fraksi etil asetat dan heksana bawang putih tunggal dapat menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans ATCC 25175, fraksi air tidak dapat menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans ATCC 25175.
Description
Keywords
Bawang putih, Streptococcus mutans, Efektivitas antibakteri.