Dampak Pengembangan Desa Wisata Ketahanan Pangan Terhadap Kondisi Sosial Budaya dan Ekonomi Masyarakat

Abstract

Kampung Adat Cireundeu memiliki keunikan yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi sebuah kawasan pariwisata. Namun keunikan tersebut belum banyak diketahui oleh masyarakat luas. Oleh sebab itu dibutuhkan keterlibatan pihak luar untuk mengembangkan serta menyebarluaskan potensu yang ada di Cireundeu. Pemerintah Kota Cimahi melihat potensi tersebut dan melakukan program DEWITAPA selama 3 tahun sehingga Cireundeu layak menjadi sebuah kawasan wisata. Pada pelaksanaan DEWITAPA terdapat beberapa program yang tidak terlaksana. Hal tersebut tentu akan memberikan dampak pada masyarakat Cireundeu yang akan diteliti lebih lanjut pada penelitian ini. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Kampung Adat Cireundeu, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. Informan dalam penelitian ini Staff Pemerintah Kota Cimahi, Sesepuh adat Desa Cireundeu, Ketua RW 10, Ketua RT, serta penduduk asli yang terlibat dalam kegiatan desa wisata. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya program pengembangan DEWITAPA membawa perubahan pada masyarakat Cireundeu. Adanya kegiatan wisata di Cireundeu berdampak pada kondisi sosial budaya dan ekonomi masyarakat. Dampak positif yang ditimbulkan antara lain perluasan lapangan perkejaan, peningkatan pendapatan, perubahan tradisi, perubahan tingkat pendidikan di masyarakat serta peningkatan intensitas gotong royong. Dampak negatif yang ditimbulkan ialah terjadinya kecemburuan sosial di masyarakat.

Description

Keywords

Cireundeu, DEWITAPA, Dampak

Citation

Collections