Preposisi Spasial Bahasa Indonesia dan Bahasa Mandarin dalam Novel Bumi Manusia: Kajian Kontrastif

Abstract

Indonesia dan China, sama-sama sebagai negara berkembang penting di dunia, memiliki banyak kesamaan dalam hal ekonomi dan budaya, sehingga kolaborasi antara kedua negara tidak diragukan untuk berkembang bersama. Seiring dengan semakin kuatnya hubungan Indonesia dan China, semakin sedikit personel perekrutan dwibahasa (fasih berbahasa Indonesia dan Mandarin). Untuk memenuhi tuntutan pasar tenaga kerja, jumlah orang Indonesia yang belajar bahasa Mandarin dan orang Tionghoa yang belajar bahasa Indonesia terus bertambah. Faktanya, karena kedua bahasa tersebut berasal dari rumpun bahasa yang berbeda, ada banyak perbedaan mendasar di antara keduanya. Ada perbedaan substansial dalam preposisi bahasa Indonesia dan Mandarin, yang sangat memengaruhi kemampuan pembelajar untuk menggunakan kedua bahasa tersebut sebagai salah satu komponen penting dari sistem bahasa. Penelitian ini akan didasarkan pada teori konsep place prepositions atau bahasa Indonesia dalam buku “Standard Grammar of Indonesia” karya H. Alwi dan teori interpretasi spasial prepositions dalam buku “Prepositions atau kata depan dalam bahasa Indonesia” karya M. Ramlan. Preposisi dalam bahasa Mandarin mengikuti definisi spasial preposisi Gao Feng tahun 2014. Metode penelitian menggunakan metode komparatif, metode kualitatif, dan metode kasus untuk menyelidiki perbedaan antara preposisi bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin pada empat tingkatan, yaitu ekspresi dan penggunaan preposisi spasial. Secara berurutan masalah yang dibahas adalah preposisi spasial antara bahasa Indonesia dan Mandarin, penempatan preposisi spasial dalam bahasa Indonesia dan Mandarin, preposisi spasial asimetris antara bahasa Indonesia dan Mandarin, dan makna preposisi spasial antara bahasa Indonesia dan Mandarin. Studi ini menemukan bahwa posisi struktur preposisi spasial tunggal dan makna yang ditunjuk oleh preposisi spasial antara bahasa Indonesia dan Mandarin memiliki banyak persamaan. Tentu saja, ada perbedaan tertentu antara preposisi spasial kedua bahasa tersebut. Misalnya, ekspresi preposisi geografis tidak seimbang, preposisi spasial tidak dapat dicocokkan satu per satu, preposisi spasial bI dapat diganti dengan berbagai macam jenis kata lain dalam bahasa Mandarin, dan persilangan semantik antara preposisi spasial kedua bahasa. Diharapkan bahwa penelitian ini akan dapat membantu dalam pembelajaran kedua bahasa tersebut, dan juga dapat meningkatkan pemahaman penggunaan preposisi, serta dapat mengisi kesenjangan dalam perbandingan bahasa tentang preposisi.

Description

Keywords

Preposisi, Bahasa Indonesia, Bahasa Mandarin

Citation