Multiplikasi Tunas Stroberi (Fragaria x ananassa Duch.) Klon BAT 1 dengan Pemberian Berbagai Konsentrasi Thidiazuron dan Kinetin secara In Vitro

Abstract

Multiplikasi tunas melalui teknik mikropropagasi secara in vitro memiliki kelebihan, yaitu dapat dihasilkan bibit berkualitas dengan jumlah yang banyak dalam waktu yang singkat. Keberhasilkan teknik ini ditentukan oleh bahan tanam dan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) serta konsentrasinya. Teknik ini memerlukan penambahan ZPT golongan sitokinin untuk menghasilkan tunas dalam jumlah yang banyak, seperti Thidiazuron (TDZ) dan Kinetin (Kin). Thidiazuron tahan degradasi serta memiliki aktivitas biologis yang tinggi sedangkan Kinetin sifatnya stabil dan harganya relatif terjangkau. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh serta menetapkan jenis dan konsentrasi sitokinin yang memberikan hasil terbaik dalam multiplikasi tunas stroberi klon BAT 1. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman, Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan tujuh perlakuan yang diulang empat kali, yaitu: Kontrol (tanpa perlakuan); TDZ (0,50 ppm; 1,00 ppm; 1,50 ppm) dan Kin (0,50 ppm; 1,00 ppm; 1,50 ppm). Hasil dari percobaan menunjukkan bahwa jumlah tunas dan daun terbaik dihasilkan dari eksplan dengan penambahan Kin 0,5 ppm. Penambahan sitokinin tidak berpengaruh nyata terhadap waktu muncul tunas dan bobot basah kultur. Perlakuan kontrol menghasilkan tinggi kultur yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan dengan penambahan sitokinin.

Description

Keywords

Kin, mikropropagasi, sitokinin

Citation