Ilmu Bedah Syaraf (Sp.)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Ilmu Bedah Syaraf (Sp.) by Author "Akhmad Imron"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item HUBUNGAN GCS AWAL DAN INDEX SEVERITY IMAGING TERHADAP LUARAN PASIEN ABSES SEREBRI DI DEPARTEMEN BEDAH SARAF RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN TAHUN 2017 - 2022(2023-07-10) MIRZA ADITYA; Ahmad Faried; Akhmad ImronHUBUNGAN GCS AWAL DAN INDEX SEVERITY IMAGING TERHADAP LUARAN PASIEN ABSES SEREBRI DI DEPARTEMEN BEDAH SARAF RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN TAHUN 2017 – 2022 Mirza Aditya, Akhmad Imron, Ahmad Faried Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Departemen Bedah Saraf, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ABSTRAK Pasien dengan abses serebri memerlukan penanganan yang tepat dan segera untuk mengindarkan pasien dari kondisi yang mengancam jiwa atau dari deficit neurologis jangka panjang. Pasien kerap kali datang dengan rentang klinis yang bervariasi dan hasil pemeriksaan imajing yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara GCS awal pasien dan Index Severity Imaging (ISI) terhadap luaran pasien abses serebri. Penilitian ini merupakan penelitian observasional analitik, yang dilakukan di RS Hasan Sadikin Bandung di Departemen Bedah Saraf dari rentang tahun 2017 hingga 2022. Terdapat 63 pasien yang masuk dalam kriteria penelitian ini, dengan hasil sebagian besar (57%) pasien berjenis kelamin laki-laki, dengan median umur 43 tahun (IQR 28-51 tahun). Sebagian besar pasien datang dengan GCS antara 13-15 (67%). Dari hasil pengukuran Index Severity Imaging didapatkan hasil jumlah lesi terbanyak lesi tunggal (58,7%), berada di lokasi superficial (57,1%), diameter lesi terbanyak < 2 cm (42,4%), edema perilesional yang minimal (47,6), serta midline shift ringan (68,3). Hasil luaran pasien abses serebri diukur dengan menggunakan skala GOS dengan hasil terbanyak pasien mengalami kecacatan sedamg (44%). Dari hasil uji statistik didapatkan hasil adanya korelasi Pearson Chi Square antara GCS awal dengan GOS sebesar 68,339 (p<0,05) dan Index Severity Imaging dengan GOS sebesar 96,200 (p<0,05). Kesimpulan : terdapat hubungan antara GCS awal dan Index Severity Imaging terhadap luaran pasien abses serebri. Kata Kunci : Abses Serebri, GCS awal, Index Severity Imaging, GOSItem KARAKTERISTIK PADA PASIEN MESH EXPOSED YANG TELAH MENJALANI CRANIECTOMY DI DEPARTEMEN BEDAH SARAF RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG PADA TAHUN 2018-2022(2023-07-10) ILHAM RIZKY ERNAWAN; Akhmad Imron; Roland SidabutarAbstrak Pendahuluan : Mesh exposed adalah salah satu komplikasi yang terjadi setelah operasi perbaikan defek tengkorak terlepas dari etiologi yang mendasari. Titanium mesh adalah salah satu bahan umum yang digunakan dalam prosedur tutup defek setelah kraniektomi. Namun, implan titanium dapat memberikan beberapa komplikasi, seperti mesh exposed. Banyak faktor yang berperan dalam paparan titanium mesh. Tujuan studi ini adalah menggambarkan karakteristik pasien mesh exposed di Departemen Bedah Saraf RS Hasan Sadikin Bandung. Metode : Penelitian ini adalah studi retrospektif dengan teknik total sampling antara januari 2018- juni 2022 yang melibatkan 32 pasien yang mengalami mesh exposed Data dikumpulkan berdasarkan umur, jenis kelamin, lokasi, penyakit primer, gula darah sewaktu, level albumin, hasil kultur dan sensitivitas antibiotik. Data kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan dari 32 pasien, 19 pasien (59.37%) adalah laki-laki, 18 pasien (56.25%) pada kelompok umur 41-60 tahun, 8 pasien (25%) dengan lokasi lesi di frontal kanan, 17 pasien (53.12%) dengan penyakit primer tumor, 22 pasien (68.75%) dengan hasil glukosa darah sewaktu normal, 21 pasien (65.63%, p= 0.006) memiliki kadar albumin yang rendah, 14 pasien (43.75%) dengan hasil kultur staphylococcus aureus, dan 26 pasien (86.25%) dengan hasil sensitivitas antibiotic tygecycline. Kesimpulan : Dari data penelitian ini, beberapa variabel karakteristik memiliki peran penting dalam komplikasi paparan mesh, dan dapat membantu dokter membuat stratifikasi faktor risiko untuk menginformasikan proses dan membantu perencanaan praoperasi. Kata kunci: Mesh Exposed, Karakteristik, Kraniektomi Abstract Introduction: Mesh exposed is one of the complications that occur after skull defect repair surgery regardless of its etiology. Titanium mesh one of the common material used in defect closure following craniectomy. However, titanium implant may be associated with complications, such as mesh exposed. Many factors role in titanium mesh exposed. The purpose of this study is to describe the characteristics of mesh exposed patients in the Department of Neurosurgery, Hasan Sadikin Hospital, Bandung Methods: A Retrospective review was conducted with a total sampling technique between January 2018- June 2022 that involved 32 patients with mesh exposed. Data were collected based on age, sex, location, primary diseased, random blood glucose, albumin level, culture result and antibiotic sensitivity. The data were then analyzed descriptively. Results : The Results show us that from 32 mesh exposed patients, 19 patients (59.37% ) are male, 18 patients (56.25%) are between 41-60 years old, 8 patients (25%) are location in right frontal, 17 patients (53.12%) with underlying disease tumor, 22 paients (68.75%) have normal random blood glucose level, 21 patients (65.63%) have low albumin level, 14 patients (43.75%) have culture result of staphylococcus aureus, and 26 patients (86.25%) have sensitive antibiotic results of tygecycline. Conclusion: In our data reviewed, some characteristic variables have role in mesh exposed complication. Our data can help clinicians stratify risk to inform consent process and aid preoperative planning. Keywords: Mesh exposed, Characteristics, Craniectomy