Ekonomi (S3)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Ekonomi (S3) by Author "Anhar Fauzan Priyono"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item INTEGRASI PASAR SAHAM ASEAN-5(2017-06-10) NYOMAN SUPRASTHA; Budiono; Anhar Fauzan PriyonoABSTRAK Berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh Richards (1995), Kanas (1998a), Chang (2001), Ng (2002) dan Phylaktis dan Ravazzolo (2005), tidak menemukan bukti adanya integrasi pasar saham, namun di sisi lain penelitian yang dilakukan oleh Kasa, (1992); Choudhry, (1996); Chaudhuri, (1997); Syriopoulos, (2004) justru menemukan adanya peningkatan integrasi pasar saham dari waktu ke waktu. Dengan demikian, temuan empiris masih belum seragam. Selain itu, studi integrasi pasar saham sebelumnya didasarkan pada berbagai versi, seperti asset pricing model sementara studi yang lebih baru cenderung mengandalkan teknik ekonometrik. Desertasi ini berfokus pada integrasi pasar saham di tingkat regional dengan menggunakan teknik ekonometrik. Ajayi et al (1998) meneliti interaksi antara return saham dan perubahan nilai tukar dengan menggunakan data harian dengan hasil terdapat hubungan searah antara return saham dengan perubahan nilai tukar untuk Thailand dan Malaysia’ Fang dan Miller (2002) menyelidiki hubungan antara nilai tukar dan kinerja pasar saham di Korea selama krisis keuangan Asia dan menemukan bahwa depresiasi mata uang secara signifikan mempengaruhi kinerja pasar saham. Bhattacharya dan Mukherjee (2003) mempelajari hubungan antara harga saham, nilai tukar riil efektif dari Rupee India, cadangan devisa dan nilai neraca perdagangan dan menemukan tidak ada hubungan kausal antara harga saham dan variabel lainnya. Bailey dan Stulz (1990) melaporkan bahwa pengembalian dari pasar ekuitas AS dan Asia sangat berkorelasi. DeFusco et al. (1996) tidak menemukan kointegrasi antara AS dan pasar keuangan Asia lainnya (yaitu, Hong Kong, Korea, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, dan Thailand). Dengan demikian temuan empiris tentang integrasi pasar saham dan hubungan antara nilai tukar dengan pasar saham masih belum seragam. Penelitian ini menggunakan kerangka kerja vektor-autoregresi (VAR) untuk memperkirakan saling keterkaitan antar pasar sasam. Metodologi VAR sesuai untuk penelitian ini karena sulit untuk memisahkan tingkat guncangan yang ditularkan dari satu pasar ke pasar yang lain. Metodologi ini menganggap endogeneity variabel dalam sistem dan menggabungkan dampak nilai-nilai tertinggal dari variabel-variabel ini. Berdasarkan hasil kajian dengan model VAR dapat disimpulkan bahwa integrasi pasar saham ASEAN-5 telah terintegrasi, dan pergerakan nilai tukar ASEAN-5 berpengaruh terhadap indeks saham ASEAN-5, demikian juga pergerakan indeks Dow Jones berpengaruh terhadap indeks saham ASEAN-5. Hal diatas dapat dilihat dari hasil analisis berdasarkan karakteristik model melalui variance decomposition (VD) memberikan keterangan tentang kontribusi variabel-variabel terhadap salah satu variabel endogen yang sedang diamati dalam sistem VAR. juga dapat terlihat dari Variance decomposition yaitu seberapa besar perbedaan antara variance sebelum dan sesudah adanya guncangan baik guncangan yang berasal dari diri sendiri maupun guncangan dari variabel lain