Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik (Sp.)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik (Sp.) by Author "Marietta Shanti Prananta"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Korelasi Eating and Drinking Ability Classification System (EDACS) Terhadap Beban Pramurawat dan Depresi pada Pramurawat(2023-01-13) GRACE HARYANTO; Marietta Shanti Prananta; Dian Marta SariPendahuluan: Kesulitan makan pada anak dengan palsi serebral menempatkan anak pada risiko aspirasi, terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan, juga memberikan pengalaman makan yang buruk, sehingga anak menjadi tergantung pada pramurawat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yaitu makan. Upaya pemberian makan oleh pramurawat terhadap anak dengan palsi serebral meningkatkan beban pramurawat yang berdampak pada kesehatan mental pramurawat. Peningkatan beban pramurawat yang berlebih merupakan faktor risiko terjadinya depresi pada pramurawat. Depresi pada pramurawat merupakan masalah kesehatan bagi pramurawat tersebut dan berdampak buruk bagi anak. Tujuan: mengetahui korelasi Eating and Drinking Classification System (EDACS) dengan beban pramurawat dan depresi pada pramurawat anak dengan palsi serebral Metode: studi observasional analitik dengan desain potong lintang. Kriteria inklusi: semua anak dengan palsi serebral berusia 3-17 tahun dengan pramurawat utama berusia 18-64 tahun dan telah melakukan perawatan terhadap anak selama minimal 6 minggu. Kriteria penolakan bagi anak jika memiliki gangguan kardiorespirasi, kelainan kongenital yang dapat mempengaruhi kemampuan makan, gangguan pencernaan, kejang berulang, dan gangguan kejiwaan. Pramurawat ditolak jika memiliki skor MMSE < 24, memiliki riwayat penyakit kejiwaan, sedang mengalami masalah berat, kedukaan, hamil, atau merawat bayi. Metode pengambilan data dengan menggunakan EDACS, Zarit Burden Interview (ZBI) dan Beck Depression Inventory (BDI). Analisis statistic menggunakan korelasi Spearman dan bermakna jika p<0,05 Hasil: Terdapat 66 pasangan anak pramurawat yang memenuhi sampel penelitian. Level kemampuan makan terbanyak pada EDACS I (36,36%). Beban pramurawat terbanyak pada beban ringan – sedang (56,06%). Depresi pada pramurawat terbanyak pada tingkat tidak depresi (84,85). Ditemukan bahwa EDACS berkorelasi positif lemah dengan ZBI (r=0,26; p=0,018) dan BDI (r=0,209; p=0,046). Kesimpulan: terdapat korelasi positif antara EDACS dengan beban pramurawat dan depresi pada pramurawat.Item Pengaruh Latihan Aerobik Intradialisis terhadap Ketahanan Kardiopulmonal dan Kualitas Hidup Penyakit Ginjal Kronik(2023-01-12) DARSUNA MARDHIAH; Marietta Shanti Prananta; Marina A. MoelionoPendahuluan : Penyakit ginjal kronis adalah penyakit kompleks yang berdampak pada banyak organ dan system, termasuk muskuloskeletal dan kardiorespirasi. Miopati uremikum menyebabkan menurunnya fungsi otot yang diketahui mempunyai peran untuk fungsi paru dan berdampak pada ketahanan kardiopulmonal. Miopati uremikum terjadi sebagai hasil dari berbagai cascade faktor inflamasi yang menginduksi proses katabolisme otot, mengganggu kontraktilitas otot, dan mengganggu metabolisme mitokondria otot. Miopati uremikum menyebabkan kelemahan ekstremitas, atrofi otot, gangguan ketahanan kardiopulmonal, keterbatasan dalam melakukan latihan, dan cepat lelah. Latihan aerobik intradialisis pada penderita PGK yang menjalani hemodialisis 3 kali per minggu telah terbukti dapat meningkatkan ketahanan kardiopulmonal dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan aerobic intradialisis dan kualitas hidup pada penderita PGK yang menjalani HD 2 kali per minggu. Metode : Dua puluh peserta (41.67±4.483 tahun) terpilih berdasarkan kriteria inkusi dan ekslusi dilakukan intervensi latihan aerobik intradialisis selama 8 minggu. Pemeriksaan uji jalan 6 menit dan pengisian kuesioner Kidney Disease Quality of Life (KDQOL SFTM v1.3) sebelum dan sesudah intervensi untuk menilai ketahanan kardiopulmonal dan kualitas hidup penderita PGK. Temuan : Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang bermakna pada semua variabel yang diteliti yaitu uji jalan 6 menit (p = 0,001), dan kuesioner Kualitas hidup (p = 0,001). Diskusi : Latihan aerobik intradialisis terbukti efektif meningkatkan kebugaran kardiopulmonal penderita dan kualitas hidup pada penderita PGK yang menjalani HD 2 kali per minggu