Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik (Sp.)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik (Sp.) by Author "Marina A. Moeliono"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Pengaruh Latihan Aerobik Intradialisis terhadap Ketahanan Kardiopulmonal dan Kualitas Hidup Penyakit Ginjal Kronik(2023-01-12) DARSUNA MARDHIAH; Marietta Shanti Prananta; Marina A. MoelionoPendahuluan : Penyakit ginjal kronis adalah penyakit kompleks yang berdampak pada banyak organ dan system, termasuk muskuloskeletal dan kardiorespirasi. Miopati uremikum menyebabkan menurunnya fungsi otot yang diketahui mempunyai peran untuk fungsi paru dan berdampak pada ketahanan kardiopulmonal. Miopati uremikum terjadi sebagai hasil dari berbagai cascade faktor inflamasi yang menginduksi proses katabolisme otot, mengganggu kontraktilitas otot, dan mengganggu metabolisme mitokondria otot. Miopati uremikum menyebabkan kelemahan ekstremitas, atrofi otot, gangguan ketahanan kardiopulmonal, keterbatasan dalam melakukan latihan, dan cepat lelah. Latihan aerobik intradialisis pada penderita PGK yang menjalani hemodialisis 3 kali per minggu telah terbukti dapat meningkatkan ketahanan kardiopulmonal dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan aerobic intradialisis dan kualitas hidup pada penderita PGK yang menjalani HD 2 kali per minggu. Metode : Dua puluh peserta (41.67±4.483 tahun) terpilih berdasarkan kriteria inkusi dan ekslusi dilakukan intervensi latihan aerobik intradialisis selama 8 minggu. Pemeriksaan uji jalan 6 menit dan pengisian kuesioner Kidney Disease Quality of Life (KDQOL SFTM v1.3) sebelum dan sesudah intervensi untuk menilai ketahanan kardiopulmonal dan kualitas hidup penderita PGK. Temuan : Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang bermakna pada semua variabel yang diteliti yaitu uji jalan 6 menit (p = 0,001), dan kuesioner Kualitas hidup (p = 0,001). Diskusi : Latihan aerobik intradialisis terbukti efektif meningkatkan kebugaran kardiopulmonal penderita dan kualitas hidup pada penderita PGK yang menjalani HD 2 kali per mingguItem Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Borg Rating Perceived Exertion (RPE) Versi Indonesia(2023-07-09) INDRA PUTERA HASRI; Novitri; Marina A. MoelionoPendahuluan: Kebugaran fisik adalah kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari tanpa merasa terlalu lelah dan tetap memiliki energi yang cukup untuk menikmati waktu luang serta menghadapi situasi yang tidak biasa dan darurat. Kebugaran fisik dianggap sebagai penanda kesehatan dan sebagai prediktor penyakit. Latihan teratur dapat meningkatkan kebugaran fisik, namun juga berisiko terjadi cedera yang berkaitan dengan intensitas latihan. Oleh karena itu ntensitas latihan perlu dipantau dengan akurat. Skala Borg RPE adalah indikator subjektif yang dapat diandalkan. Namun, versi Bahasa Indonesia belum ada. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengembangkan versi skala Borg RPE yang valid dan reliabel dalam konteks bahasa Indonesia. Metode: Sebuah studi analisis observasional dilakukan pada 30 subjek dengan penyakit kardiovaskuler (25 pria, 5 wanita) yang direkrut dari peserta program rehabilitasi jantung di fasilitas kesehatan tertier. Studi ini dilakukan dalam dua tahap: tahap pertama meliputi terjemahan versi bahasa Inggris dari Skala Borg RPE ke dalam bahasa Indonesia melalui proses adaptasi lintas budaya. Bagian kedua meliputi validasi versi terjemahan Indonesia dari skala Borg RPE dengan menghubungkan nilai-nilai subjektif dari penilaian tingkat usaha (RPE) dengan parameter objektif detak jantung (HR) selama protokol treadmill Modified Bruce. Temuan: Koefisien korelasi Spearman dihitung antara pengukuran subjektif dan objektif. Hasil studi menunjukkan adanya korelasi positif yang tinggi antara RPE dan HR dengan nilai r = 0,625, P < 0,05. Hasil koefisien korelasi intra-kelas tidak memuaskan dengan nilai ICC < 0,4. Kesimpulan: Skala Borg RPE versi Indonesia valid sebagai alat ukur untuk memantau intensitas latihan pada populasi penyakit kardiovaskuler. Penggunaan skala ini dalam memantau latihan disarankan untuk dikombinasikan dengan tanda objektif terkait hasil uji reliabilitas yang diragukan.